Polisi Tangani Kasus ART Disetrika dan Disuruh Makan Kotoran Kucing

Surabaya

Asisten rumah tangga (ART) di Surabaya, EAS (45) menjadi korban penganiayaan majikan. Kini polisi tengah mendalami kasus tersebut.

“Saya akan dalami dan tindak lanjuti. Apabila benar, kami akan lakukan tindakan kepolisian,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahadian kepada detikcom, Sabtu (8/5/2021).

Selain mengalami kekerasan fisik, EAS juga disuruh makan kotoran kucing. Tak sampai di situ, EAS juga dimasukkan ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih. Majikannya membuat laporan bahwa EAS mengalami gangguan jiwa.

EAS mengatakan, ia bekerja sebagai ART selama 13 bulan. Namun mulai bulan ketiga sudah mengalami kekerasan dari majikannya yang single parent. Bahkan di punggungnya pun banyak terdapat bekas luka.

“Majikan saya bilang, itu ada tahi kucing kok ga dibuang. Terus saya bilang iya nanti saya buang. Terus dia bilang lagi, ga usah nanti buat makan kamu. Saya pikir itu bercanda ternyata beneran. Saya dikasih makan sama tahi kucing,” kata EAS kepada wartawan saat ditemui di Liponsos Keputih.

“Kadang dia emosi sama keluarganya aku yang kena imbas, nggak mesti. Kadang karena pekerjaan, karena aku nguyek kurang karena tanganku sakit, itu juga jadi masalah. Sakitnya juga karena disiksa. Putri masih ada di sana umur 10 tahun, cewek. Harapan saya anak saya langsung dikeluarkan dari situ. Aku nggak mau anakku tinggal ndek situ lagi,” jelasnya.

Cerita memilukan itu didengar oleh Wakil Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno. Ia mendatangi Liponsos dua kali untuk memastikan. Anas merasa ART ini tidak dalam keadaan gangguan jiwa. Sebab, sudah dua kali cerita dan kondisinya masih normal.

“Keluhannya banyak, dari punggungnya masih sakit, pahanya bekas setrika melepuh, punggung lecet karena dipukul. Disuruh makan kotoran, itu kata ART, ini sungguhan. Informasinya, hasilnya bukan depresi, normal. Sehingga ditaruh di Liponsos. Majikan yang naruh ke Liponsos,” kata Anas.

(sun/bdh)

Terima kasih telah membaca artikel

Polisi Tangani Kasus ART Disetrika dan Disuruh Makan Kotoran Kucing