Pentingnya Vitamin D untuk Cegah Penyakit Autoimun

Jakarta

Kekurangan vitamin D dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh. Studi membuktikan bahwa vitamin D turut berperan dalam pemeliharaan kekebalan tubuh.

Padahal, sistem kekebalan tubuh bertugas melindungi tubuh dari serangan virus dan sumber penyakit lainnya. Ketika terdeteksi benda-benda asing itu, sistem kekebalan tubuh akan melakukan perlawanan.

Sementara itu, para ahli menemukan bahwa gangguan pasokan vitamin D dalam tubuh berdampak pada perkembangan proses autoimun. Kemudian, hal ini akan memicu penyakit autoimun.

Penyakit autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara tidak sengaja menyerang sel-sel yang ada di tubuh pengidapnya. Dalam penyakit ini, protein autoantibodi dilepaskan dan menyerang sel-sel yang sehat.

Banyak dampak yang timbul jika tubuh terserang penyakit autoimun. Bahkan, tercatat ada 80 jenis penyakit autoimun yang menunjukkan gejala yang sama. Gejala awal biasanya kelelahan, bengkak dan kemerahan, demam ringan, kebas dan kesemutan pada bagian tangan dan kaki, rambut rontok, hingga sulit berkonsentrasi atau brain fog.

Para pakar belum mengetahui penyebab pasti penyakit autoimun. Meski begitu, mereka menyimpulkan penyakit ini disebabkan oleh genetik atau faktor keturunan, lingkungan, paparan bahan kimia, serta infeksi.

Kebutuhan Vitamin D

Cara paling utama agar tidak terjangkit penyakit autoimun adalah dengan meningkatkan vitamin D di dalam tubuh. Vitamin D memiliki banyak peran, seperti menjaga kesehatan tulang dan gigi, mendukung kekebalan tubuh dan sistem saraf, mengatur kadar insulin dan kadar gula darah, hingga membantu fungsi paru-paru dan jantung.

Sumber vitamin D bisa didapatkan melalui sinar matahari yang dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D. Selain itu, vitamin D bisa didapatkan dengan mengonsumsi ikan tuna atau salmon, kuning telur, keju, jamur, susu, sereal, hingga hati sapi.

Namun, konsumsi vitamin D yang berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan tubuh. Batas maksimal vitamin D yang direkomendasikan oleh pakar kesehatan adalah 4.000 IU per hari untuk orang dewasa.

Kebutuhan seimbang akan vitamin D bisa didapatkan melalui produk Samcalvit D. Samcalvit D merupakan tablet kunyah dengan rasa peppermint dari Samco.

Samcalvit D Foto: Samco Farma

Samcalvit mengandung calcium phosphate dan vitamin D yang berguna untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Samcalvit D juga dapat digunakan sebagai suplementasi kalsium untuk wanita hamil dan menyusui.

Saat ini, Samcalvit D bisa didapatkan di apotek-apotek terdekat dan marketplace, seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia. Keduanya juga bisa didapatkan melalui distributor-distributor PT Samco Farma yakni, PT Merapi Utama Pharma, PT Daya Muda Agung, dan PT Prima Galvin Sukses untuk area Jabodetabek atau dapat menghubungi Sales Representative, Almer di nomor 081288715581.

Adapun bagi yang berada di luar Jabodetabek, produk ini bisa ditemukan pada distributor PT Cahaya Mutiara Farma untuk area Jawa Timur, PT Marrykha Mitra Mustika di Jawa Tengah, PT Kwatro mandiri Ekavisi di Jawa Barat, PT Mitra Bina Multi Sejahtera di Sumatera Utara, PT Talang Gugun Sari Nusantara di Sumatera Barat, PT Sinar Prima Lestari di Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Jambi, PT Aditama Makmur Sentosa di Lampung, PT Nitijaya Cipta Makmur di Banjarmasin, dan PT Sehat Inti Permata di Bali dan Lombok.

(Content Promotion/Samco Farma)

Terima kasih telah membaca artikel

Pentingnya Vitamin D untuk Cegah Penyakit Autoimun