Pentagon Bantah Klaim Rusia Telah Gunakan Senjata Laser di Ukraina

Pernyataan dari Wakil Perdana Menteri Rusia, Yuri Borisov yang mengungkapkan militer Rusia telah menggunakan senjata laser di Ukraina, khususnya sistem senjata laser Zadira yang mampu menyerang sasaran pada jarak 5 km, rupanya telah mendapat respon dari Amerika Serikat. Departemen Pertahanan AS pada hari Jumat lalu telah membantah laporan yang beredar bahwa Rusia telah mengerahkan sistem senjata lasernya di Ukraina.

Baca juga: Rusia Punya Peresvet System – Senjata Laser yang Mampu ‘Membutakan’ Satelit di Ketinggian 1.500 Km

Dikutip dari defence-blog.com (21/5/2022), Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa Rusia telah menggunakan persenjataan laser di Ukraina, hal ini menyusul klaim oleh Moskow bahwa mereka mengerahkan generasi baru sistem laser Peresvet dan Zadira untuk menyerang pesawat tanpa awak.

Merujuk ke berita yang diposting pada 19 Mei lalu, Yuri Borisov mengatakan bahwa sistem senjata laser terbaru telah beroperasi. Yang dimaksud adalah Peresvet system, berupa sistem senjata laser yang ditempatkan di permukaan (ground based). “Hari ini, Peresvet system sudah beroperasi dan sistem ini sudah dipasok secara serial ke pasukan dan mampu membutakan semua sistem satelit pengintai dari musuh potensial di orbit pada ketinggian 1.500 km. Paresvet dapat melumpuhkan satelit selama terbang melintas dengan cara penyinaran laser,” ujar Borisov.

Pentagon Bantah Klaim Rusia Telah Gunakan Senjata Laser di Ukraina

Borisov juga mengungkapkan jenis senjata laser yang dapat menghancurkan sasaran di jarak 5 km. Sistem senjata laser itu disebut Zadira dan diklaim dapat menghancurkan sasaran berupa drone dalam durasi 5 detik saja.

Zadira adalah pengembangan dari “Rat” complex yang dirilis tahun 2020. Dibekali antena radar mini, Rat dapat mendeteksi kehadiran drone secara efektif dengan permukaan refleksi 0,01 meter persegi, dimana drone dapat dideteksi saat melaju pada kecepatan 200 km per jam pada jarak 3,5 km. Rat complex akan melancarkan jamming dengan menggunakan gelombang mikro. Jamming dapat dilakukan dalam radius 2,5 km.

Pentagon Bantah Klaim Rusia Telah Gunakan Senjata Laser di Ukraina

Baca juga: Hadapi Serangan Drone, Rusia Punya “Rat” Complex yang Dilengkapi Senjata Laser

Lepas dari jamming, drone dapat dihancurkan lewat tembakan dari senjata laser pada jarak maksimum 1 km. Semua perangkat Rat, termasuk optical electronic surveillance, diintegrasikan ke dalam kesatuan sistem, mulai dari pemrosesan data sampai tampilan informasi terpadu. (Bayu Pamungkas)

Terima kasih telah membaca artikel

Pentagon Bantah Klaim Rusia Telah Gunakan Senjata Laser di Ukraina