Penjelasan Medis di Balik Heboh ‘Kembar’ Beda Usia 6 Tahun di Sumenep

Jakarta

Pasutri di Sumenep, Madura, tengah jadi perbincangan karena memiliki anak ‘kembar’ dengan beda usia 6 tahun. Sempat sulit punya keturunan, pasangan ini lalu menggunakan teknologi frozen embryo transfer (FET).

Sebenarnya, apa itu frozen embryo transfer? Dokter kandungan dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dr Boy Abidin menjelaskan bahwa sesuai namanya, proses tersebut melibatkan embrio yang dibekukan.

“Jadi yang disebut dengan Frozen Embrio Transfer (FET) itu adalah suatu proses di mana embrio yang dibekukan itu kita cairkan kembali,” jelasnya saat dihubungi detikcom, Sabtu (21/11/2021).

“Tentunya sebelum kita tanam kita siapkan rahimnya untuk penanaman embrio tadi. Jadi, embrio yang sudah dicairkan tadi ditanamkan sehingga diharapkan embrio tersebut bisa hidup dan berkembang menjadi janin,” jelasnya.

Embrio sendiri adalah sel telur yang sudah dibuahi. Dalam proses bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF), pembuahan dilakukan di luar tubuh manusia yakni di laboratorium.

Dalam kasus pasutri di Sumenep, ada sejumlah embrio yang terbentuk di laboratorium. Sebagian di antaranya telah ditanam dan melahirkan ‘kembar’ beda usia 6 tahun, sedangkan sisanya masih dibekukan.

“Nanti kalau memang diperlukan, artinya embrio sebelumnya ditanam hamil, embrio sisanya bisa dibekukan dalam waktu yang lama tidak ada batas waktu. Kita akan simpan kemudian ditanamkan kembali apabila memang diperlukan untuk hamil berikutnya,” jelas dr Boy.


Terima kasih telah membaca artikel

Penjelasan Medis di Balik Heboh ‘Kembar’ Beda Usia 6 Tahun di Sumenep