Pengungsi Difabel di Cianjur Dapat Bantuan dari Kemensos

Pengungsi Difabel di Cianjur Dapat Bantuan dari Kemensos

Jakarta

Sejak pascagempa dan posko pengungsian bencana gempa bumi Cianjur Berdiri di Lapangan Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Kementerian Sosial (Kemensos) mulai menyisir dan mendata para pengungsi. Termasuk data kelompok penyandang disabilitas.

Dari data penyisiran tersebut diketahui apa saja kebutuhan dari kelompok penyandang disabilitas. Sehingga Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta pihaknya untuk bergerak cepat memberikan bantuan.

“Bu Menteri Sosial mengarahkan untuk merespons cepat semua kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas. Yang harus dilakukan adalah agar mereka terjaga kesehatannya dan terpenuhi kebutuhannya selama di pengungsian. Intinya jangan sampai mereka terlantar,” ujar Kepala Sentra Margo Laras Pati Kemensos, Jiwaningsih dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/12/2022).


Dari pendataan yang kemudian dilanjutkan dengan asesmen kompherensif, diketahui salah satu penyandang disabilitas yang saat ini kehilangan alat bantunya dalam bergerak sehari-hari adalah Kevin Arpa berumur 8 tahun. Meskipun kehilangan strollernya, anak laki-laki yang pertumbuhannya tidak berkembang sejak 2 tahun itu tetap senang berada di Posko Layanan Dukungan Psikososial (LDP).

“Dia senang, ikut main sama teman-temannya di tenda sana (tenda LDP), saya pangku. Hampir setiap hari saya gendong ke sana, dia seneng walau cuma ngeliat temannya lari-larian,” kata ibu dari Kevin, Wita Masita.

Lebih lanjut, Wita mengungkapkan kalau sebelumnya Kevin sempat menjalani terapi, hanya sejak pandemi COVID-19 dan kartu BPJS-nya yang non-aktif karena tunggakan iuran, mau tidak mau terapi yang Kevin jalani harus terhenti.

Mengetahui hal tersebut, Kemensos berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk didaftarkan ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Nantinya, jika sudah terdaftar, maka Kemensos akan membantunya untuk mempermudah mengakses program layanan pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), BPJS PBI dan program lainnya.

Wira mengaku senang mendapatkan bantuan dari Kemensos. Pasalnya, terapi yang dijalani oleh Kevin memang memberikan banyak perubahan.

“Saya sangat senang bisa dibantu Kemensos supaya BPJS-nya aktif lagi. Kevin bisa terapi lagi. Karena dengan terapi ini banyak perubahannya, Kevin bicaranya semakin lancar. Bahkan dia bisa baca huruf-huruf di Iqra,” tuturnya.

Selain memberi bantuan akses layanan berobat untuk Kevin, saat ini Kemensos juga sedang menyiapkan alat bantu yang sesuai dan memudahkan Wita untuk membantu mobilitas Kevin dipengungsian.

Tak hanya itu, para pekerja Kemensos juga mengedukasi kepada orang tua dengan anak disabilitas agar rutin berkonsultasi ke pelayanan kesehatan di posko pengungsian.

Kemensos juga memberikan bantuan alat portabel di dekat tenda yang dihuni oleh penyandang disabilitas dan lansia. Hal ini bertujuan agar memudahkan akses kelompok rentan.

Sebagai informasi, Upaya penanganan penyandang disabilitas di kondisi bencana ini tidak hanya dilakukan di Kecamatan Cugenang, tetapi juga di 7 kecamatan lainnya yang terdampak gempa bumi seperti Cipanas, Pacet, Warung kondang, Gek Breng, Cianjur, Sukaluyu dan Karang Tengah.

(prf/ega)

Terima kasih telah membaca artikel

Pengungsi Difabel di Cianjur Dapat Bantuan dari Kemensos