
Pendapatan Operator 5G Dari Bisnis Cloud Gaming Bisa Mencapai $150 Miliar per Tahun

Jakarta, – Ribbon Communications memperkirakan sektor cloud gaming dapat membuka pintu pendapatan senilai $150 miliar per tahun untuk operator 5G. Dengan jaringan yang prima dan pengalaman bermain game yang lebih menarik berkat penerapan teknologi 5G, pengguna bersedia membayar lebih.
Dalam sebuah studi terhadap lebih dari 5.000 gamer di lima negara, perusahaan menemukan 79 persen akan mempertimbangkan untuk mengganti broadband dan konektivitas selular mereka saat ini dengan 5G untuk mendapatkan layanan yang lebih baik saat bermain.
Lebih dari setengah (58 persen) mengklaim mereka akan mengganti penyedia konektivitas mereka jika saingannya menawarkan “layanan game berkualitas tinggi” dengan langganan 5G.
Patrick Joggerst, CMO Ribbon Communications dan pengembangan bisnis EVP, mencatat bahwa elemen kunci jaringan 5G termasuk pembagian jaringan dapat memberikan “kinerja deterministik, kecepatan tinggi, dan jaminan layanan yang ketat”, yang akan “membantu mengantarkan bisnis baru dan kasus penggunaan”.
Hampir semua (95 persen) responden siap membelanjakan lebih banyak untuk mendapatkan “pengalaman bermain game terbaik”, dengan 60 persen bersedia menggandakan jumlah yang saat ini mereka bayarkan untuk layanan game.
Pendapatan tambahan untuk operator dapat berasal dari penjualan langganan ke layanan cloud dan paket yang dibundel, tambah Ribbon Communications.
Joggerst mengatakan operator yang berinvestasi dalam jaringan 5G mandiri (SA) akan memiliki posisi yang baik untuk membentuk kemitraan dengan penyedia konten game dan “mendominasi sektor game cloud 5G yang sesuai”.
Pendapatan Operator 5G Dari Bisnis Cloud Gaming Bisa Mencapai $150 Miliar per Tahun
