Orang-orang Ini Berisiko Kehilangan Nyawa Jika Terinfeksi Varian Omicron

Jakarta

Varian Omicron kerap dianggap memiliki gejala yang ringan dan tidak perlu penanganan lebih di rumah sakit jika tertular. Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan dunia tak boleh menganggap enteng dampaknya bagi kelompok tertentu.

Direktur Program Kedaruratan Kesehatan WHO Dr. Mike Ryan dan Pemimpin Teknis COVID-19 WHO Maria Van Kerkhove mengatakan varian Omicron bisa mengancam nyawa kelompok yang tidak divaksinasi, lansia, dan orang yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

Ketiga kelompok tersebut bisa menghadapi risiko tinggi jika terkena varian Omicron, mengalami sakit parah, dan bahkan bisa meninggal dunia.

“Omicron masih merupakan ancaman besar bagi kehidupan mereka dan ancaman besar bagi kesehatan mereka,” kata Ryan, dikutip dari CNBC International, Rabu (12/1/2022).

“Orang-orang harus benar-benar melihat ini dengan serius, dan mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksinasi,” ujarnya lagi seraya menegaskan mereka yang divaksinasi umumnya mengalami penyakit ringan jika terinfeksi.

Sementara itu, Van Kerkhove mengatakan lansia dan orang yang memiliki penyakit bawaan menghadapi ancaman kematian yang lebih tinggi dari varian Omicron jika dibandingkan kelompok lainnya.

Kami tahu bahwa kematian meningkat dengan Omicron seiring bertambahnya usia,” tegas Van Kerkhove.

“Kami juga memiliki data dari beberapa negara yang menunjukkan bahwa orang dengan memiliki satu kondisi yang mendasari memiliki peningkatan risiko rawat inap dan kematian. Bahkan jika Anda terpapar Omicron dibandingkan dengan Delta,” jelasnya.

Ia mengakui ada proporsi risiko yang lebih rendah dari gelombang Omicron dibanding Delta. Namun, dia mengingatkan bahwa tingkat keparahan yang lebih rendah tidak berarti Omicron hanya menyebabkan penyakit ringan.

“Ini bukan hanya penyakit ringan,” tegas Van Kerkhove.


Terima kasih telah membaca artikel

Orang-orang Ini Berisiko Kehilangan Nyawa Jika Terinfeksi Varian Omicron