Mutasi E484K pada Varian Baru Corona Inggris Dikhawatirkan Pengaruhi Vaksin

Jakarta

Varian baru Corona yang ditemukan di Inggris, B117, dilaporkan kembali bermutasi. Mutasi yang dinamakan E484K ini disebut memungkinkan COVID-19 lolos dari perlindungan antibodi.

Mutasi E484K yang terjadi pada protein spike adalah mutasi yang sama seperti ditemukan pada varian Afrika Selatan maupun Brasil.

Public Health England (PHE) melaporkan mutasi E484K terdeteksi pada setidaknya 11 sampel strain B117 Inggris. Tampaknya beberapa sampel ini juga mungkin telah bermutasi secara independen, alih-alih menyebar dari satu kasus.

Ini bisa berarti varian yang sudah diketahui lebih mudah menular ini juga berisiko menjadi agak kebal terhadap perlindungan kekebalan yang ditawarkan oleh vaksin, atau lebih mungkin menyebabkan infeksi ulang di antara orang yang sebelumnya terinfeksi, kata para ahli.

“Tampaknya ini bukan berita bagus untuk kemanjuran vaksin,” kata Joseph Fauver, ilmuwan peneliti di bidang epidemiologi di Yale School of Public Health, dikutip dari CNN.

Meski para ahli mengatakan masih terlalu dini untuk memprediksi apakah perkembangan ini akan berdampak besar pada penyebaran COVID-19 di Inggris dan di seluruh dunia, namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa E484K mungkin menjadi penyebab utama mengapa vaksin tertentu tampak kurang efektif di Afrika Selatan.

Paul Bieniasz, ahli virologi di Universitas Rockefeller, mencatat bahwa mutasi E484K telah “muncul secara sporadis” dalam beberapa sampel selama berbulan-bulan, tetapi hingga saat ini tampaknya tidak menawarkan keuntungan bagi virus dalam populasi yang tidak memiliki kekebalan sebelumnya.

Strain B117 yang pertama kali ditemukan di Inggris sekarang telah ditemukan di setidaknya 70 negara di seluruh dunia, termasuk sekitar 470 kasus yang diketahui di AS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.


Terima kasih telah membaca artikel

Mutasi E484K pada Varian Baru Corona Inggris Dikhawatirkan Pengaruhi Vaksin