MQ-1C Grey Eagle Sukses Luncurkan “Eaglet” – Saatnya Drone Tempur Luncurkan Drone Intai

Drone luncurkan rudal sudah biasa, tapi teknologi terus berkembang, dan kini saatnya drone luncurkan drone. Bukan sekedar konsep, melainkan sudah sukses dalam pengujian. Seperti belum lama, General Atomics Aeronautical Systems, manufaktur drone tempur (UCAV) asal Negeri Paman Sam, meluncurkan “Eaglet” dari drone tempur MQ-1C Grey Eagle.

Baca juga: General Atomics SparrowHawk, Saatnya Drone Diluncurkan dari Drone

Eaglet tak lain merupakan drone intai, dan untuk pertama kalinya MQ-1C Grey Eagle berhasil melakukan uji coba peluncuran Eaglet dalam demonstrasi di Dugway Proving Grounds, Utah. General Atomics mengklaim bahwa Grey Eagle dapat mengangkut Eaglet sejauh puluhan ribu kilometer sebelum meluncurkannya.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan General Atomics pada 31 Januari lalu, Eaglet diluncurkan pada bulan Desember 2022 dari Gray Eagle Extended Range milik Angkatan Darat AS sebagai bagian dari proyek yang didanai bersama oleh Combat Capabilities Development Army Research Laboratory and Aviation and Missile Center.

MQ-1C Grey Eagle Sukses Luncurkan “Eaglet” – Saatnya Drone Tempur Luncurkan Drone Intai

Grey Eagle Extended Range (GE-ER) adalah turunan canggih generasi berikutnya dari drone Gray Eagle yang telah banyak digunakan AS dalam misi pertempuran.

Peluncuran uji coba Eaglet dilakukan saat militer AS berfokus pada persiapan pertempuran di wilayah udara yang diperebutkan. Eaglet dengan desain Air Launched Effect (ALE), adalah bagian dari upaya AS mengembangkan keluarga drone yang lebih kecil dan dapat diluncurkan dari pesawat berawak atau tak berawak yang lebih besar, dan dapat bekerja bersama (teaming) atau sebagai kawanan (swarm drone).

MQ-1C Grey Eagle Sukses Luncurkan “Eaglet” – Saatnya Drone Tempur Luncurkan Drone Intai

Informasi tentang Eagle masih terbatas. Dengan sayap pop-out yang diperpanjang, Eaglet yang digerakkan baling-baling memiliki perkiraan rentang panjang 3,2 meter, beratnya kurang dari 90 kg, dan memiliki kecepatan udara maksimum 212 km per jam.

Dalam hal jangkauan, Eaglet punya jangkuan jelajah 700 km dan endurance terbang selama delapan jam. Payload yang dapat dibawa di rentang 9 – 14 kg. Eaglet disebut dapat terbang sampai ketinggian 4.572 meter.

MQ-1C Grey Eagle Sukses Luncurkan “Eaglet” – Saatnya Drone Tempur Luncurkan Drone Intai

Pada prinsipnya, Eaglet dirancang guna memungkinkan armada drone yang rentan, dapat tetap menawarkan kemampuan pengawasan dan penyerangan sambil tetap aman di luar jangkauan sistem anti-access/area denial (A2/AD) systems yang bermusuhan.

Senior Director Strategic Communications & Marketing for General Atomics, Aeronautical Systems C. Mark Brinkley menyebutkan, “Grey Eagle ER dapat meluncurkan Eaglet-nya ke depan ke wilayah udara yang tidak bersahabat, di mana kuartet Eaglet dapat bekerja dalam harmoni empat bagian untuk memperluas jangkauan penginderaan drone induk, menyediakan opsi peperangan elektronik atau kinetik, atau sekadar mengganggu perencanaan misi musuh.”

MQ-1C Grey Eagle Sukses Luncurkan “Eaglet” – Saatnya Drone Tempur Luncurkan Drone Intai

Tentang drone peluncur Eaglet, yakni MQ-1C Grey Eagle adalah varian upgrade dari MQ-1 Predator. Dari spesifikasi, MQ-1C Grey Eagle ditenagai mesin 1× Thielert Centurion 1.7 dengan kekuatan 165 hp.

Baca juga: Washington Pertimbangkan Penjualan Drone Tempur MQ-1C Grey Eagle ke Indonesia

Grey Eagle punya kecepatan maksimum 309 km per jam dan dapat terbang sampai ketinggian 8.839 meter. Masuk sebagai kualifikasi drone MALE (Medium Altitude Long Endurance), Grey Eagle punya panjang 8,53 meter, lebar bentang sayap 17 meter dan tinggi 2,1 meter. Dengan payload 360 kg, berat maksimum saat tinggal landas drone ini mencapai 1.653 kg. (Gilang Perdana)

Terima kasih telah membaca artikel

MQ-1C Grey Eagle Sukses Luncurkan “Eaglet” – Saatnya Drone Tempur Luncurkan Drone Intai