MotoGP 2020: Quartararo Enggan Buru-buru Bahas Kans Juara Dunia

Jakarta –
Usai memenangi seri pertama, Fabio Quartararo dijagokan kembali juara di MotoGP Andalusia. Cedera Marc Marquez mengangkat namanya dalam persaingan juara dunia.
Quartararo tampil sebagai pemenang dalam MotoGP Spanyol di sirkuit Jerez pekan lalu, mengalahkan Maverick Vinales dan Andrea Dovizioso. Pada MotoGP Andalusia di trek yang sama, Minggu (26/7/2020) malam WIB ini, rider Petronas Yamaha SRT itu dijagokan untuk kembali juara.
Pebalap 21 tahun itu lagi-lagi akan memulai balapan dari posisi terdepan. Duo pabrikan Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi yang start dari urutan 2 dan 4, diperkirakan akan menjadi penantang utamanya.
Tapi ternyata Quartararo sebenarnya tak menyangkan bakal bisa kembali merebut pole. Ia merasakan gejala aneh dari ban belakang sejak latihan bebas keempat dan ini yang membuatnya mesti meningkatkan kewaspadaan menuju balapan.
“Saya tak pernah menyangka, saya pikir mungkin hasilnya di baris depan, jadi ketika saya tahu hasilnya adalah pole, ya sangat senang karena saya tak merasa terlalu bagus di kualifikasi. Ada perasaan aneh di FP4, saya mencoba berbagai ban,” ungkapnya dikutip Crash.
“Di kualifikasi, ban depannya bekerja dengan keras dan daya cengkeram ban belakang tidak terlalu bagus, jadi saya tak memperkirakan posisi pole. Kita akan lihat dari putaran pertama, kami harus main pintar.”
“Kami punya laju yang bagus tapi perlu berhati-hati. Kami tahu daya cengkeram lintasan selalu aneh setelah Moto2 dan kami akan mencoba melakukan yang terbaik seperti biasanya,” imbuhnya.
Absennya Marc Marquez setelah operasi lengan akibat kecelakaan pekan lalu niscaya meningkatkan peluang Quartararo. Bahkan bukan cuma di balapan ini saja, melainkan di kejuaraan dunia.
Dengan Marquez tak mendapatkan poin dalam dua seri pertama, Quartararo bakal punya keunggulan 50 poin jika bisa kembali juara. Patut diingat bahwa musim ini hanya mempertarungkan 13 seri, sehingga kesempatan untuk menebus poin-poin yang hilang akan sulit.
“Tidaklah mudah memikirkan kejuaraan dunia, karena ini barulah balapan kedua. Memang sebuah keuntungan ketika seseorang mengalami dua balapan tanpa skor, terutama di kejuaraan yang pendek ini,” sambung Quartararo.
“Tapi kalau Anda lihat hasil-hasil Marc tahun lalu, kecuali di Austin, hasil terburuknya adalah posisi dua. Ini akan tergantung pada bagaimana dia kembali, tapi kami tidak perlu memikirkan kejuaraan dan menikmatinya saja. Suatu hari kami akan memikirkannya, bukan sekarang,” tandasnya.