Moderna Kaji Kemungkinan Muncul Alergi Usai Disuntik Vaksin Corona Buatannya

Jakarta

Pada Selasa (19/1/2021), perusahaan bioteknologi Moderna Inc mengatakan telah menerima laporan dari departemen kesehatan California mengenai vaksin buatannya. Laporan tersebut menjelaskan bahwa beberapa orang di San Diego dirawat karena kemungkinan adanya reaksi alergi terhadap vaksin COVID-19 dari batch tertentu.

Tanggapan itu muncul setelah ahli epidemiologi California mengeluarkan pernyataan yang merekomendasikan penyedia untuk menghentikan vaksinasi dari lot no.41L20A, karena kemungkinan adanya reaksi efek samping alergi yang sedang diselidiki.

“Jumlah kemungkinan reaksi alergi yang lebih tinggi dari biasanya dilaporkan dengan vaksin Moderna tertentu yang diberikan di satu klinik vaksinasi. Kurang dari 10 orang membutuhkan perawatan medis selama rentang waktu 24 jam,” kata ahli epidemiologi tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Rabu (20/1/2021).

Pihak produsen vaksin mengatakan belum mengetahui apakah ada kasus efek samping serupa dari pusat vaksinasi lain, yang mungkin mendapatkan vaksin dari lot sama atau dari lot lainnya.

Pihak Moderna mengatakan, sebanyak 307.300 dosis vaksin dari lot tersebut masih disimpan. Total vaksin yang diproduksi dalam batch tersebut berjumlah 1.272.200 dosis.

Selain itu, Moderna mengungkapkan saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan regulator kesehatan Amerika Serikat untuk memahami kasus-kasus tersebut, atau mungkin menghentikan penggunaan vaksin dari lot tersebut jika diperlukan.

Sampai saat ini, kata Moderna, sudah ada hampir satu juta dosis vaksin yang telah didistribusikan ke sekitar 1.700 lokasi vaksinasi di 37 negara bagian.

Terima kasih telah membaca artikel

Moderna Kaji Kemungkinan Muncul Alergi Usai Disuntik Vaksin Corona Buatannya