Mendesah Tak Selalu Pertanda Orgasme, Bisa Jadi Cuma ‘Settingan’! Ini Cirinya

Mendesah Tak Selalu Pertanda Orgasme, Bisa Jadi Cuma 'Settingan'! Ini Cirinya

Jakarta

Bercinta seharusnya menjadi aktivitas menyenangkan dan ‘enak’ bagi masing-masing pasangan. Bercinta merupakan upaya menyalurkan gairah seksual yang dapat melepas stress, membuat tubuh rileks, dan meningkatkan keintiman terhadap pasangan. Saat bercinta, kadang wanita bersuara hingga berteriak yang mungkin menandakan dirinya puas dengan performa suami di ranjang. Namun, apa teriakan selalu berarti wanita menikmati hubungan seksual?

Dikutip dari Men’s Journal, pada kenyataannya sulit mengetahui apa wanita benar-benar menikmati hubungan seksual atau tidak. Menurut terapis psikoseksual dan pasangan Kate Moyle, alasan utama wanita memalsukan orgasme karena mereka tidak ingin mengecewakan pasangannya.

“Sering kali ini merupakan respons empati untuk tidak merasa ingin mengecewakan pasangannya dan menghindari pasangan berpikir bahwa mereka tidak melakukannya dengan baik. Sayangnya yang sering terjadi adalah ini kemudian memulai proses kekecewaan yang lebih buruk karena ada ekspektasi orgasme. Ketika dia tidak terjadi, itu menyebabkan kebingungan,” ungkap Moyle.


Sementara itu, terapis perilaku kognitif Paul DePompo mengatakan teriakan ketika bercinta bisa terjadi karena wanita memang merasakan tekanan untuk orgasme atau ingin membuat pria segera mengakhiri aktivitas seksual tersebut. Semakin wanita terlihat menikmati, pria merasa dirinya ‘hebat’ karena berhasil memuaskan pasangan dan hubungan seks pun cepat usai.

Cara mengetahui wanita benar-benar menikmati seks dapat dilihat dari kondisi fisik mereka. Wanita yang benar-benar menikmati dan segera orgasme menunjukkan tanda-tanda seperti napas terengah-engah, tubuh memerah, berkeringat, dan semakin berenergi.

“Jika jawabannya tidak, Anda kurang beruntung,” kata DePompo.

Saat berhubungan seks, sebagian besar wanita fokus terhadap dirinya maupun pasangan. DePompo menjelaskan semakin wanita fokus pada diri mereka sendiri, besar kemungkinan mereka terlalu asyik dengan orgasme, kata DePompo. Artinya, tujuan utama pria adalah harus mendapatkan dan mempertahankan perhatian mereka.

“Jika tidak ada kontak mata (dengan asumsi posisinya cocok untuk itu), katakan padanya untuk melihatmu. Dengan percaya diri, katakan, ‘Apa yang kamu pikirkan?’ kata DePompo.

Meskipun orgasme selalu menyenangkan, jangan merasa gagal jika wanita tidak mengalaminya. Dorong pasangan untuk menjelajahi zona kesenangannya sendiri. Begitu wanita mengerti, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menemukan juga kesenangan tersebut saat bersama pasangan. Kesenangan adalah tujuan utama, bukan orgasme. Lakukan foreplay agar hubungan lebih bergairah sebelum ‘eksekusi’ di ranjang. Anda juga bisa menggunakan mainan seks untuk meningkatkan hasrat seksual.

Terima kasih telah membaca artikel

Mendesah Tak Selalu Pertanda Orgasme, Bisa Jadi Cuma ‘Settingan’! Ini Cirinya