Jakarta –

Sierra Leone, Afrika Barat, menetapkan keadaan darurat nasional atas banyaknya penyalahgunaan narkoba kush. Kush merupakan campuran zat adiktif psikoaktif yang telah ‘lazim’ digunakan di negara tersebut selama bertahun-tahun.

Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio menuturkan narkoba merupakan perangkap maut yang menyebabkan krisis eksistensial di negaranya. Salah satu bahan obat yang digunakan untuk membuat narkoba tersebut adalah tulang manusia.

“Negara kita saat ini dihadapkan pada ancaman nyata akibat dampak buruk dari obat-obatan dan penyalahgunaan zat, khususnya obat-obatan sintetis kush yang merugikan,” ucap Presiden Bio, dikutip dari BBC, Sabtu (6/4/2024).

Kondisi ini membuat pengamanan di kuburan menjadi diperketat untuk menghentikan para pengguna narkoba yang kecanduan untuk menggali kerangka tengkorak. Tulang manusia yang digiling adalah salah satu dari banyak bahan yang digunakan untuk membuat kush.

Menjadi pemandangan umum di sudut-sudut jalan Sierra Leone banyak pemuda terduduk dengan tubuh yang membengkak akibat penyalahgunaan kush.

“Saya tidak suka melakukan ini, tapi aku sangat sulit untuk meninggalkannya karena saya menikmatinya,” ucap salah satu mantan pengguna yang baru pulih pada BBC.

Hingga saat ini belum ada angka resmi terkait angka kasus penyalahgunaan kush, namun dokter di Sierra Leone menuturkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir ratusan pemuda di ibu kota Sierra Leone, Freetown telah meninggal karena kegagalan organ akibat kush.

Penyalahgunaan kush juga sangat berpengaruh besar pada kondisi pemuda di Sierra Leone. Rumah sakit jiwa satu-satunya di Sierra Leone menuturkan antara tahun 2020 dan 2023, penerimaan pasien terkait dengan kush melonjak hampir 4 ribu persen hingga mencapai 1.865.

Presiden Bio menyoroti peningkatan kematian akibat penyalahgunaan kush di negaranya. Ia mengarahkan para pejabat untuk membentuk Satuan Tugas Nasional Penyalahgunaan Narkoba dan Zat Terlarang yang fokus utamanya ‘memerangi’ krisis kush.

“Pusat-pusat tersebut akan didirikan di setiap distrik dan dikelola secara memadai oleh para profesional terlatih untuk memberikan perawatan dan dukungan kepada orang-orang yang kecanduan narkoba,” tandas Presiden Bio.