Laeli Atik Supriyatin Pelaku Mutilasi di Kalibata City, Termasuk Psikopat?

Jakarta

Laeli Atik Supriyatin (27) dan Djumadil Al Fajri (26) menjadi pelaku pembunuhan yang disertai dengan mutilasi. Korbannya bernama Rinaldi Harley Wismanu (32) yang mayatnya ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada Rabu (16/09).

Rinaldi yang merupakan karyawan PT Jaya Obayashi dibunuh dan dimutilasi menjadi 11 bagian di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat. Mayatnya kemudian dipindahkan ke Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Keinginan menguasai harta benda milik Rinaldi menjadi motif pembunuhan ini.

Bukan hanya sebagai pembunuh, Laeli juga sempat viral beberapa waktu lalu lantaran menjadi bahasan netizen di Twitter. Saat itu ada sebuah akun yang menyebut Laeli menjadi pelakor dalam hubungannya dengan Djumadil Al Fajri yang kini juga menjadi tersangka dalam kasus mutilasi tersebut.

Cerita ini pun diungkit lagi netizen kala Laeli dan Al Fajri ditangkap polisi. Disertakan juga hashtag yang sempat populer pada tahun lalu, #AkuMensJanganSentuhAkuYa.

Setelah pembunuhan sadis ini terungkap tidak sedikit netizen memberi cap pada Laeli Atik Supriyatin yang juga lulusan universitas negeri ternama ini sebagai seorang psikopat. Sebenarnya apa saja ciri-ciri seorang yang mengidap psikopat?

Dilansir Healthline, psikopat dalam psikiatri adalah gangguan kepribadian antisosial. Dr Prakash Masand, seorang psikiater dan pendiri Centers of Psychiatric Excellence menggambarkan antisocial personality disorder (ASPD) ialah individu yang menunjukkan pola manipulasi dan pelanggaran kepada orang lain.

“Kebanyakan orang mungkin menganggap ini sebagai sosok yang pendiam, penyendiri, menjaga dirinya sendiri. Namun ini tidak terjadi pada ASPD. Saat ini kami mengatakan anti sosial dalam ASPD berarti seseorang yang melawan masyarakat, aturan dan perilaku lain yang lebih umum,” jelasnya.

Tanda-tanda umum psikopat

Karena istilah psikopat bukanlah diagnosis resmi, para ahli merujuk pada tanda-tanda yang dijelaskan di bawah lebih kepada ASPD. Menurut Masand, beberapa tanda yang umum harus diperhatikan antara lain:

– Perilaku yang tidak bertanggung jawab secara sosial
– Mengabaikan atau melanggar hak orang lain
– Ketidakmampuan untuk membedakan antara benar dan salah
– Kesulitan untuk menunjukkan penyesalan atau empati
– Kecenderungan untuk sering berbohong
– Memanipulasi dan menyakiti orang lain
– Masalah yang berulang dengan hukum
– Pengabaian umum terhadap keselamatan tanggung jawab
– Perilaku lain yang mungkin menjadi tanda ASPD adalah kecenderungan mengambil risiko, perilaku sembrono dan menipu dengan sering berbohong

Selain tanda dan perilaku, Masand mengatakan ada ciri-ciri psikopat yang terkait dengan ASPD yaitu:

Lebih banyak pria daripada wanita yang memiliki diagnosis ini. Secara teknis, untuk menerima diagnosis ASPD, Anda harus berusia 18 tahun. Tetapi beberapa orang akan menunjukkan tanda-tanda gangguan perilaku yang mungkin merupakan indikator awal ASPD sejak usia 11 tahun.

Psikopat Vs Sosiopat

Seperti banyak istilah lain di bidang psikologi, psikopat dan sosiopat sering digunakan secara bergantian dan alasannya mudah diketahui. Karena sosiopat bukanlah diagnosis resmi, ia bergabung dengan psikopat di bawah payung diagnosis ASPD. Tidak ada perbedaan klinis antara keduanya.

Karena kejahatan yang dilakukan oleh Laeli Atik Supriyatin dan Djumadil Al Fajri ini, keduanya dijerat dengan Pasal 338 KUHP Tentang Pembunuhan dan Pasal 365 KUHP Tentang Pencurian dan Kekerasan.


Terima kasih telah membaca artikel

Laeli Atik Supriyatin Pelaku Mutilasi di Kalibata City, Termasuk Psikopat?