Jakarta –

Wanita bernama Melissa Zoglie meninggal karena kondisi langka ‘perut mati’. Biasanya, kondisi ini lebih sering dialami orang-orang yang berusia 80 tahun.

Awalnya, wanita 21 tahun itu mengeluh sakit perut yang sangat menyiksa. Ia langsung mengunjungi fasilitas kesehatan untuk memeriksakan keluhan tersebut.

Sesampainya di sana, dokter mengatakan Melissa hanya sakit maag. Ia mulai membaik setelah perawatan beberapa jam dan diperbolehkan pulang berbekal obat maag.

Dikutip dari The Sun, dokter sempat menyarankan Melissa untuk mendapatkan obat pereda nyeri yang lebih kuat, tetapi ditolak olehnya. Saat itu, dokter menyebut tidak ada kondisi yang mengharuskan Melissa melakukan pembedahan atau CT scan.

Rasa Sakit di Perut Memburuk

Keesokan harinya, sakit perut Melissa semakin memburuk hingga pingsan. Ia kembali dilarikan ke rumah sakit.

Saat dokter memeriksanya, ia mengalami serangan jantung dan menjalani operasi darurat. Dokter bedahnya, Dr Gnananandan Janakan, mengatakan pada pemeriksaan bahwa ‘perut Melissa benar-benar mati’ dan tidak ada yang bisa mereka lakukan.

Hasil dari autopsi menyimpulkan bahwa siswa tersebut meninggal karena sebab alamiah. Ia mengalami kondisi yang disebabkan volvulus lambung, saat perut terpelintir hingga membuat suplai darah ke organ terputus.

“Melissa Zoglie meninggal pada 18 April 2023, di Rumah Sakit Royal Sussex County karena volvulus lambung tercekik yang menyebabkan perdarahan dan perforasi lambung,” kata laporan koroner.

“Buktinya adalah tidak ada indikasi klinis untuk pengobatan lebih lanjut
penyelidikan pada waktu itu.”

Namun, dokumen internal yang dilihat oleh BBC mencatat bahwa Melissa seharusnya diperiksa melalui operasi umum sebelum dipulangkan. Ada kemungkinan saat itu peninjauan tim bedah dan CT scan harus dipertimbangkan.

“Dokter senior menggunakan penilaian terbaik mereka untuk mendiagnosis gejala yang dialami. Namun, tragisnya Melissa menderita kondisi yang sangat langka, terutama bagi seseorang yang masih sangat muda,” kata juru bicara University Hospitals Sussex NHS Foundation Trust.

Dokumen tersebut juga mengidentifikasi bahwa Melissa sebenarnya masih bisa diselamatkan. Namun, itu terlewat karena dokter dinilai tidak bertindak lebih cepat.