Shopee Affiliates Program

Kronologi Mr P Pria Turki ‘Menyusut’ usai Operasi Kelamin, Diduga Kena Malpraktik

Daftar Isi

Jakarta

Penis kadang menjadi patokan dari rasa kepercayaan diri seorang pria. Banyak dari pria yang menganggap memiliki penis dengan ukuran di atas rata-rata menjadi salah satu kebanggaan dalam hidup.

Tidak heran banyak dari pria yang selalu mencari cara untuk memperbesar penis, seperti operasi dan sebagainya. Hal serupa juga dirasakan oleh seorang pria di Tekirdag, Turki. Ia menjalani prosedur pembesar penis lantaran merasa ukuran penisnya terlalu kecil.

Namun alih-alih ukuran bertambah, penis pria bernama Ilter Turkmen itu justru berkurang pasca menjalani prosedur tersebut. Ia mengklaim dirinya menjadi korban malpraktik lantaran prosedur memperbesar penis yang dijalaninya gagal total.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kronologinya bermula pada Januari 2022. Saat itu Turkmen memutuskan pergi ke dokter untuk memperbesar penisnya yang berukuran 4,7 inci. Turkmen mengaku dokter yang menanganinya, dr Soylemez, meyakinkannya tentang penambahan panjang penis minimal 1,1 inci dan ketebalan 1,1 inci.

Namun setelah menjalani operasi, ukuran kelamin Turkmen justru berkurang menjadi 4,3 inci dari 4,7 inci.

Dirinya juga mengalami rasa sakit yang luar biasa dan tak bisa berjalan selama sebulan setelah menjalani prosedur kedua kalinya untuk mengatasi perdarahan dan kerusakan pasca memperbesar penis.

Lantaran kondisi tersebut, Turkmen lantas menuntut klinik dan dokter yang menanganinya. Dalam laporan pengajuan hukumnya, Turkmen berpendapat operasi yang ceroboh tersebut tidak hanya menyebabkan rasa sakit yang parah, tetapi juga merusak penisnya yang sudah mengecil dengan bekas luka yang terlihat jelas.

Ia juga meminta kompensasi sekitar £13.000 atau sekitar Rp 257 juta kepada pihak dokter yang menanganinya.

Pembelaan Pihak Klinik

Di sisi lain, pihak klinik dan dokter yang menangani Turkmen, dr Soylemez membantah klaimnya. Ia menyatakan tak ada kesalahan dalam prosedur yang dilakukan. Tim pembelanya berpendapat karena struktur anatomi pasien, terdapat risiko operasi yang mengakibatkan tidak adanya pemanjangan, atau pemanjangan yang kurang dari rata-rata.

dr Soylemez juga menyangkal membuat komitmen khusus kepada pasien mengenai panjang atau ketebalan, dan menantang klaim bahwa ukuran penis Turkmen menurun setelah operasi.

Sampai saat ini kasus tersebut masih berlangsung dan belum diketahui hasil keputusannya.

Terima kasih telah membaca artikel

Kronologi Mr P Pria Turki ‘Menyusut’ usai Operasi Kelamin, Diduga Kena Malpraktik