Klaster Corona DKI Naik 3x Lipat, Awas! 3 Spot Kantor Tinggi Risiko COVID-19

Jakarta

Klaster perkantoran Corona DKI naik lagi hingga tiga kali lipat. Tercatat di periode 12-18 April sebanyak 425 kasus positif Corona, bertambah dari pekan sebelumnya hanya 157 kasus.

Pemprov DKI Jakarta mengungkap salah satu penyebabnya adalah kondisi ruangan kantor yang padat dan aktivitas penularan di luar perkantoran selama Ramadhan seperti buka bersama. Hal ini kemudian dibahas tim mitigasi PB IDI agar menjadi perhatian bersama.

“Masih ada yang lengah, hanya terapkan protokol kesehatan saat di kantor saja, artinya setelah dari kantor ada aktivitas di luar kantor, seperti berdesakan di transportasi umum, buka puasa bersama,” jelas Ketua Tim Mitigasi PB IDI dr Adib Khumaidi, SpOT dalam diskusi secara virtual, Selasa (27/4/2021).

Meski kantor merupakan tempat dengan risiko penularan Corona tinggi, beberapa orang mungkin tak menyadari risiko tinggi di beberapa tempat saat bekerja di kantor. Berikut rangkuman detikcom.

1. Dapur kantor

Salah satu tempat yang paling berisiko di kantor adalah dapur. Sebab, tempat ini kerap menjadi fasilitas bersama. Penularan Corona terjadi tanpa disadari saat menyentuh permukaan yang dipakai banyak orang, dengan kemungkinan besar terkontaminasi COVID-19.

Sebisa mungkin selalu membawa peralatan makan sendiri, demi meminimalisir risiko penularan COVID-19. Jika terpaksa menggunakan alat makan bersama, selalu pastikan kondisi alat sudah dicuci bersih terlebih dahulu.

2. Ruangan sempit

Saat rapat dengan karyawan, beberapa orang memilih berada di suatu ruangan berventilasi buruk. Padahal, ada risiko penularan Corona melalui airborne, sehingga besar kemungkinan lebih mudah terpapar COVID-19.

Terlebih jika ruangan tersebut memiliki AC, penyebarannya akan lebih mudah. Lebih baik mulai memilih ruangan outdoor agar risiko transmisi COVID-19 bisa ditekan.

3. Toilet

Wajib selalu memakai masker saat pergi ke toilet, baik untuk buang air besar hingga buang air kecil. Mulai waspadai risiko penularan dari kemungkinan aerosol saat seseorang yang terinfeksi Corona menyiram feses mereka tanpa menutup toilet.

Sejumlah partikel dari feses bahkan bisa menyebar sejauh 1 meter.

4. Tombol lift dan gagang pintu

Tombol lift dan gagang pintu juga menjadi fasilitas yang paling banyak disentuh karyawan. Ada baiknya, mulai mengganti fitur tombol lift menjadi ‘contactless’ agar tak perlu menyentuh permukaan yang besar kemungkinan terkontaminasi COVID-19.

Jika terpaksa melakukan kontak dengan permukaan tersebut, pastikan langsung mencuci tangan dengan sabun atau memakai hand sanitizer.

PB IDI juga mengeluarkan protokol ketat COVID-19 di kantor, berikut aturannya.

– Memperhatikan etika batuk, penggunaan masker yang baik, menyimpan masker di tempat steril
– Membatasi jumlah karyawan di pertemuan meeting offline sesuai kapasitas ruangan
– Menjaga jarak duduk para peserta rapat minimal 1 meter
– Tidak mengadakan acara makan bersama saat rapat
– Sosialisasi penerapan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas).
– Pengaturan jam kerja: 40 jam seminggu (waktu kerja jarian 7-8 jam dan tidak melebihi 12 jam sehari
– Pengaturan gizi dan olahraga
– Mengikuti protokol kesehatan saat beribadah di kantor (membawa peralatan ibadah sendiri)
– Saat istirahat, tidak makan bersama dan menggunakan alat makan sendiri.


Terima kasih telah membaca artikel

Klaster Corona DKI Naik 3x Lipat, Awas! 3 Spot Kantor Tinggi Risiko COVID-19