Kisah Tragis Dibalik Pesona Pantai Bantayan

Pantai Bantayan atau disebut juga dengan Pantai Ulee Rubek. Keindahan dari pantai tersebut patut dijadikan sebagai destinasi wisata alam yang dibanggakan. Sayangnya keindahan alam pantai yang sangat natural seakan tersisih dengan beberapa kenangan buruk yang terjadi di pantai ini, karena hal itu pantai sering ditutup.

Lokasi Pantai Bantayan Aceh 

Pantai Bantayan terletak di kompleks Selat Malaka, Kec Seunuddon, Aceh Utara. Lokasi Pantai yang tidak terlalu jauh dari Bandara Lhok Sukon membuat destinasi wisata tersebut menjadi buronan wisatawan. Walaupun cukup jauh dari bandara dan pusat kota, namun akses pantai termasuk cukup mudah.

Pengunjung pun dapat menggunakan jasa taxi konvensional maupun online supaya lebih cepat menuju ke lokasi. Sebab Pantai Bantayan cukup terkenal. Sehingga pengemudi taxi pun akan segera mengantar ke destinasi dengan rute jalan terbaik.

Pengguna kendaraan pribadi, dapat menggunakan petunjuk arah dari Google map. Supaya resiko tersesat berkurang. Untuk rute jalan yang terbaik menuju ke Pantai Bantayan adalah melalui jalur Simpang Panteu Breuh. Jalur tersebut berada di Kec Baktya, tepatnya di bibir jalan nasional. Dengan menyelusuri jalan tersebut akan dengan mudah menemukan destinasi. Sebab jalan tersebut tembus ke arah Pantai Bantayan.

Fasilitas Yang Tersedia Di Pantai Bantayan

Fasilitas Pantai Bantayan tergolong cukup kompleks untuk ukuran tempat wisata. Tetapi untuk fasilitas utama adalah pesona Pantai Bantayan itu sendiri.

Kondisi pasir pantai sangat lembut dan berwarna coklat. Sedangkan untuk air laut berwarna biru. Perpaduan antara warna air laut dan daratan pantai yang cukup kontras membuat view pantai sempurna. Untuk gelombang air laut tidak begitu besar. Jadi cukup aman untuk berenang dan melakukan aktivitas di laut. Walaupun kondisi laut pantai tidak mempunyai akses untuk snorkeling, bermain air sambil menikmati suasana pantai cukup memuaskan.

Kisah Tragis Dibalik Pesona Pantai Bantayan

Selain spot pantai, di wilayah tersebut juga terdapat spot yang mempunyai kenangan buruk. Spot tersebut berupa hasil puing gelombang Tsunami Aceh 2004 silam.

Pantai Bantayan juga termasuk dalam wilayah yang terhempas gelombang Tsunami setinggi ±21 meter pada 2004 silam. Di wilayah pantai pun masih terdapat puing – puing dari Tsunami. Puing tersebut berupa batang pohon yang masih berdiri. Kondisi dari batang pohon yang masih berdiri tegak cukup layu, rapuh dan kusam. Di batang pohon pun tidak terdapat satu daun sekalipun.

Meskipun kondisi pohon sangat memperhatikan, tetapi dapat dijadikan sebagai spot foto yang menarik. Dengan mengusung konsep puing Tsunami Aceh, background tersebut sangat instagramable.

Kisah Tragis Dibalik Pesona Pantai Bantayan

Fasilitas menarik lainnya dari Pantai Bantayan adalah Cafe Shop Bantayan. Di wilayah lokasi Pantai Bantayan terdapat sebuah Cafe yang mengusung konsep outdoor beach sesuai dengan lokasi Cafe tersebut. Cafe tersebut menyediakan berbagai macam gazebo sebagai tempat makan. Konsep dari gazebo cukup unik dengan perpaduan antara tradisional, kontemporer dan modern.

Bangunan gazebo pantai sepenuhnya menggunakan kayu. Sehingga sangat terkesan tradisional. Dengan lantai keramik dan kayu membuat kesan dari gazebo Cafe Bantayan terkesan sedikit modern. Sementara untuk bagian atap menggunakan jerami. Atap jerami sangat identik dengan konsep bangunan tradisional Aceh.

Kisah Tragis Dibalik Pesona Pantai Bantayan

Sebagian besar menu yang tersedia dalam Cafe Shop Bantayan adalah berbagai olahan kopi, seperti latte, espresso, caramel dan lain – lain. Menu makanan pun juga sangat beragam. Tetapi Cafe tersebut mempunyai menu andalan yang berupa roti bakar dan pisang bakar dengan topping serta pasta yang menggiurkan.

Selain Cafe Shop, di pantai Bantayan juga terdapat beberapa pedagang kaki lima. Berbeda dengan olahan menu di Cafe shop, olahan yang dijual oleh pedagang kaki lima adalah olahan khas Aceh. Di pantai tersebut juga tersedia fasilitas umum lengkap. Fasilitas tersebut mulai dari tempat parkir, toilet, musollah dan lain – lain.

Kisah Tragis Dibalik Pesona Pantai Bantayan

Fasilitas lain yang tersedia adalah kolam air tawar. Fasilitas tersebut merupakan fasilitas terbaru yang ada di destinasi wisata tersebut. Pembangunan dari kolam baru telah dilakukan pada tahun 2018 lalu. Dengan kolam air tawar, pengunjung dapat membasuh badan setelah berenang di laut.

Peristiwa Tragis Yang Terjadi Di Pantai Bantayan Aceh 

Pesona dari pantai Bantayan memang sangat eksotis dan natural. Sayangnya Pantai tersebut mempunyai banyak kenangan yang cukup tragis. Kenangan yang pernah terjadi di lokasi pantai tersebut antara lain sebagai berikut ini :

1. Lokasi utama perang PKI

Pantai Bantayan merupakan saksi atas pembantaian yang dilakukan oleh PKI. Anggota PKI melakukan konflik, perang dan pembantaian besar – besaran di lokasi tersebut. Perlawanan PKI terhadap pemerintahan Orde Baru sangat tragis. Dengan menjadi lokasi pembantaian terbesar yang pernah dilakukan oleh PKI, pantai yang semula dikenal sebagai Pantai Ulee Rubek disebut juga dengan Pantai Bantayan.

2. Wilayah yang terhempas gelombang Tsunami Aceh

Pantai Bantayan juga menjadi salah satu wilayah yang diterjang oleh Tsunami setinggi 21 meter pada tahun 2004 lalu. Tepatnya pada tanggal 26 Desember 2004. Puing – puing hasil terjangan gelombang Tsunami juga masih tersisa, misalnya batang pohon yang telah rusak.

3. Lokasi pergerakan kelompok GAM (Gerakan Aceh Merdeka)

Pada 2005, beberapa rakyat Aceh melakukan pergerakan protes politik dengan membentuk GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Rakyat Aceh menurut pelepasan dengan Indonesia dan membentuk negara yang mandiri. GAM pun melakukan berbagai konflik sebagai bentuk protes, salah satu wilayah yang dijadikan sebagai konflik adalah Pantai Bantayan. Pada akhirnya pemerintah berhasil meredakan protes politik dari GAM. Pemerintah dan GAM berhasil berdamai dengan penandatanganan MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005.

4. Lokasi pembunuhan Brigadir Faisal

Minggu, 26 Agustus 2018 salah satu anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Utara, Brigadir Faisal ditemukan tewas di pantai Bantayan. Berdasarkan penyelidikan, Brigadir Faisal telah ditikam oleh kelompok kriminal ketika menguntit dan mempergokinya. Kelompok kriminal bersenjata yang menjadi tersangka utama dalam pembunuhan Brigadir Faisal disebut dengan Setan Botak Peureulak. Kelompok kriminal tersebut diduga menyelundupkan narkoba yang berasal dari Malaysia. Mereka juga telah merampas senjata yang digunakan oleh Brigadir Faisal. Senjata tersebut adalah senjata api jenis revolver AK 56.

5. Lokasi Penyelundupan narkoba dan barang ilegal

Pantai Bantayan diduga menjadi salah satu lokasi yang cukup aman untuk menyelundupkan barang ilegal. Karena itu, pantai tersebut dijaga dengan ketat oleh polisi. Setiap pergerakan pun juga diawasi dan diintai. Sebagian besar barang ilegal yang diselundupkan diangkut dengan kapal nelayan.

Hal tersebut dibuktikan dengan insiden pembunuhan Brigadir Faisal dan sebuah boat yang ditinggalkan begitu saja. Sejak saat itu penjagaan wilayah pantai sangat ketat. Beberapa anggota polisi pun berkeliaran di pantai. Bahkan anggota polisi juga turut andil dalam operasional Pantai Bantayan, termasuk membersihkan sampah yang berserakan.

Itulah review lengkap mengenai pesona dari Pantai Bantayan serta kisah tragis yang terjadi di wilayah tersebut. Pantai yang sangat potensial seharusnya dijadikan sebagai tempat rekreasi dan refreshing. Bukan sebagai tempat yang penuh dengan kenangan pahit.

Terima kasih telah membaca artikel

Kisah Tragis Dibalik Pesona Pantai Bantayan