Kisah Pria Sepelekan COVID-19 Berujung ICU hingga Nyaris Meninggal

Jakarta

Pandemi COVID-19 sudah berjalan satu tahun, tidak sedikit yang masih menganggap sepele virus Corona bahkan mengiranya hoax semata. Seperti yang diyakini pria 41 tahun, Anil Ghalmakar.

Dikutip dari Daily Star, pria ini sebelumnya menganggap remeh COVID-19 dan merasa dirinya tak akan tertular. Ia merasa terlalu sehat untuk bisa terinfeksi COVID-19.

“Saya memiliki seorang teman yang merupakan perawat perawatan kritis di New York City,” katanya.

Dirinya begitu yakin COVID-19 tak akan menyerang tubuhnya hingga hasil tes COVID-19 pria ini akhirnya dinyatakan positif. Bahkan usai 7 bulan positif COVID-19, gejala-gejala seperti kelelahan dan sesak napas masih kerap muncul.

Pria ini pun sempat dirawat di ICU dengan membutuhkan bantuan oksigen. Nyawanya pun nyaris tak tertolong.

“Pikiran terakhir saya sebelum ventilator adalah, ‘Oh Ya Tuhan, aku telah membunuh keluargaku,” keluh pia tersebut.

Pria ini pun kini meyakini bahwa virus Corona COVID-19 tidak memandang yang rentan, usia lanjut, dirinya yang kala itu merasa sehat bisa ikut tertular COVID-19.

“Para dokter ‘berjuang mati-matian’ dan ‘membutuhkan banyak sekali tenaga kerja dan jam kerja’ untuk membuat pasien selamat,” jelasnya.

“Saya takut jika cukup banyak orang yang muncul dan membutuhkan perawatan sebanyak yang saya butuhkan untuk tetap hidup (jika) akan ada cukup layanan untuk membuat mereka tetap di sana atau agar orang-orang pulih,” lanjutnya.

Ia mengaku menyesal karena selama ini menganggap virus Corona tak seberbahaya yang ia pikir selama ini.

“Ada banyak kekhawatiran sejak pemulihan saya dimulai dengan kunjungan terakhir kami ke ICU, saya mungkin tidak dapat menahan bahkan virus flu atau sesuatu yang mungkin (secara komparatif tidak berbahaya) saat ini,” sesalnya.



Terima kasih telah membaca artikel

Kisah Pria Sepelekan COVID-19 Berujung ICU hingga Nyaris Meninggal