Jakarta –

Seorang wanita di Alabama, AS, terlahir dengan dua rahim yang masing-masing mengandung anak perempuan. Wanita bernama Kelsey Hatcher itu akan melahirkan anaknya pada hari Natal.

Kelsey bersama suaminya bernama Caleb sebelumnya sudah memiliki tiga anak. Mereka baru mengetahui pada musim semi bahwa Kelsey saat itu mengandung lagi. Ketika diperiksa, dokter terkejut melihat apa yang terjadi pada kandungan Kelsey.

“Saya berkata, ‘Ya ada dua orang di sana.’ Dan suami saya berkata, ‘Kamu berbohong.’ Saya berkata, ‘Tidak, saya tidak berbohong’,” cerita Kelsey dikutip dari NY Post, Senin (13/11/2023).

Kelsey telah mengetahui bahwa dirinya memiliki dua rahim. Masing-masing dengan leher rahimnya sendiri dan kehamilannya dinilai memiliki risiko yang sangat tinggi.

Seseorang yang memiliki rahim ganda sering kali berhasil hamil, namun mereka juga lebih berisiko mengalami keguguran atau kelahiran prematur. Rahim Kelsey dapat berkontraksi pada waktu yang berbeda. Ia dapat melahirkan setiap anaknya dalam selang waktu beberapa jam atau bahkan beberapa hari.

Kondisi yang dialami oleh Kelsey sangat langka dan tidak biasa. Dokter bahkan tidak dapat menyebutkan apakah kehamilan ganda tersebut dapat dikategorikan kehamilan kembar. Hal ini dikarenakan setiap bayi memiliki plasenta sendiri.

Kelsey menuturkan kini akan lebih fokus pada menyambut kedua putrinya nanti walaupun mungkin ia menghadapi kenyataan akan menjadi studi kasus medis.

“Anak yang ketiga sebenarnya yang terakhir bagi kami, namun kami tetap bersyukur atas berkah yang diberikan. Tapi yang jelas kehamilan ini akan menjadi yang terakhir,” pungkas Kelsey.

Profesor kebidanan dan ginekologi di Universitas Alabama di Birmingham Dr Richard Davis menuturkan bahwa kejadian rahim ganda terjadi hanya tiga dari 1.000 wanita.

“Serviks ganda atau rahim ganda jauh di bawah 1 persen, mungkin tiga per 1.000 wanita mungkin mengalami hal tersebut. Dan kemungkinan Anda memiliki kembaran di setiap rahim benar-benar gila,” ujar Davis.

“Ketika wanita dengan rahim ganda akan melahirkan, kita harus memantau setiap rahim dan melihat rahim mana yang berkontraksi dan apakah kontraksinya hampir sama atau berbeda,” pungkasnya.