Keuntungan Di Balik Lisensi Ekspor Qualcomm untuk Huawei

Jakarta, – Pekan lalu tersiar kabar Qualcomm akan bisa lagi menjual chip besutannya ke Huawei. Dan ternyata, ada keuntungan besar di balik itu semua.

Sebelumnya dilaporkan bahwa AS menganggap peralatan 5G Huawei sebagai ancaman keamanan negara dan akan mengizinkan pengiriman komponen hanya jika ‘teknologinya tidak mendukung 5G.’

Seiring berjalannya waktu, tampaknya Departemen Perdagangan AS tidak hanya mengacu pada bisnis telekomunikasi perusahaan China, tetapi juga smartphone yang mendukung 5G.

Seeking Alpha melaporkan analis KeyBanc John Vinh mengatakan Qualcomm telah memperoleh lisensi ekspor untuk menjual chip 4G ke Huawei, bukan SoC 5G.

Huawei saat ini adalah salah satu pemimpin industri dalam hal ponsel 5G dan ketidakmampuan untuk menjual handset yang mendukung konektivitas seluler generasi berikutnya akan memengaruhi posisi pasarnya secara signifikan.

Meski demikian, perusahaan tidak dalam posisi untuk menawar, mengingat opsinya sangat terbatas, dan tanpa chip, perusahaan dapat dipaksa keluar dari industri ponsel pintar.

Huawei juga dilaporkan telah menyelesaikan kesepakatan untuk menjual sub-brand Honor, yang merupakan prasyarat untuk membeli chip dari Qualcomm.

Belum diketahui apakah kondisi inilah yang mendorong Huawei untuk melepas anak perusahaannya atau mengambil keputusan secara independen.

Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC) juga tampaknya telah menerima lampu hijau untuk melanjutkan bisnis dengan Huawei selama hanya memasok chip yang dibuat menggunakan teknologi fabrikasi lawas dan bukan proses litografi canggih seperti 7nm dan 5nm.

Huawei dikabarkan juga berencana mendirikan pabrik chip di Shanghai yang bebas dari teknologi Amerika. Fasilitas fabrikasi awalnya akan membuat chip 45nm, sebelum berkembang menjadi chip 28nm dan 20nm selama dua tahun ke depan.

Terima kasih telah membaca artikel

Keuntungan Di Balik Lisensi Ekspor Qualcomm untuk Huawei