Ketua MPR Minta Masyarakat Waspadai Bahaya Teknologi Deepfake

Jakarta –
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan agar masyarakat mewaspadai ‘deepfake’, yang kini sedang meresahkan Amerika Serikat dan berbagai negara lainnya. Deepfake merupakan rekayasa video menyerupai seseorang yang dibuat menggunakan artificial intelligence (AI).
Menurutnya, deep fake tersebut bisa memperlihatkan video seakan mantan Presiden Barack Obama sedang mengatakan sesuatu kepada rakyat Amerika, dengan gerak bibir yang nyaris sempurna.
Padahal, kata dia, orang dalam video tersebut bukanlah Obama, bukan juga diperankan oleh seseorang yang mirip Obama, melainkan hasil dari kecerdasan buatan atau AI yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk membuat video hoaks yang dapat mempengaruhi masyarakat.
“Deepfake bisa menjadi sarana baru mengembangkan hoax dan hate speech. Sehingga bisa membuat kebingungan di masyarakat. Bahkan pada skala yang lebih besar, bisa membuat perpecahan di masyarakat. Antara benar dan salah, antara fakta dan ilusi, menjadi sangat tipis sekali perbedaannya,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (16/11/2020).
“Saat ini Amerika Serikat dan berbagai negara maju lainnya sedang disibukan dengan deep fake. Tak menutup kemungkinan dalam waktu dekat Indonesia juga menghadapi masalah serupa,” imbuhnya usai menerima Pengurus Wartawan Koordinatoriat MPR/DPR/DPD RI (Press Room Parlemen) periode 2020-2022, di Ruang Kerja Ketua MPR.
Oleh karenanya, dia menekankan pentingnya kehadiran media massa sebagai tempat acuan utama masyarakat dalam memperoleh informasi. Agar media massa bisa menyajikan informasi faktual yang sesuai fakta, sehingga dibutuhkan wartawan handal yang memiliki kompetensi.
“Wartawan harus bisa mencari dan mendalami sebuah kejadian secara cermat. Bisa memisahkan antara fakta dengan hoax, maupun antara hate speech dengan opini. Sehingga informasi yang disajikan kepada masyarakat tidak bias. Dengan demikian, tatkala masyarakat mendapatkan informasi melalui media sosial maupun sarana lainnya, mereka bisa mengkroscek kebenarannya ke media massa,” jelas Bamsoet.
Bamsoet pun mendukung program sertifikasi kompetensi bagi para jurnalis yang bertugas di Komplek Parlemen Jakarta. Menurutnya, MPR siap memfasilitasi anggota press room parlemen untuk meningkatkan kemampuan di bidang jurnalistik.
“Ujian kompetensi ini juga sesuai Peraturan Dewan Pers Nomor 01/Peraturan-DP/X/2018 tentang Standar Kompetensi Wartawan, yang salah satu tujuannya untuk menjaga kehormatan profesi wartawan,” pungkasnya.
(ega/ega)