Kepincut Sepupu Usai Lebaran? Ini Risiko Pernikahan Antarsaudara

Jakarta

Tren pencarian ‘menikah dengan sepupu’ di mesin pencari Google meningkat bertepatan dengan momen Lebaran. Menikahi sepupu memang tidak dilarang secara hukum, namun bagaimana bila dilihat dari sisi medis?

Spesialis penyakit dalam dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD-KPsi, dari Junior Doctor Network Indonesia menjelaskan sebenarnya dunia medis tidak saklek memberi “lampu merah” terkait pernikahan sepupu. Hanya saja memang ada peringatan terkait hubungan antara saudara tersebut karena bisa berisiko terhadap penyakit tertentu.

Beberapa penyakit terkait genetik dapat diturunkan ke calon anak dari orang tua yang memiliki hubungan saudara. Oleh karena itu pria yang akrab disapa dr Koko ini menyaran calon pasangan yang masih memiliki hubungan saudara melakukan cek riwayat kesehatan keluarga sebelum menikah.

“Boleh memang tidak dilarang… Dalam perspektif kesehatan tidak rigid (kaku) dilarang. Tapi sebaiknya mereka mengenali apakah dalam keluarga ada risiko penyakit tertentu yang mungkin diidap,” kata dr Koko dalam program e-Life dan ditulis, Sabtu (14/5/2022).

Seberapa pasti risiko penyakit diturunkan dari orang tua ke calon anak bisa beragam. Ini karena sebagian penyakit, seperti hipertensi atau diabetes, mungkin akan lebih ditentukan oleh faktor gaya hidup.

Karena itu pasangan menikah yang masih memiliki hubungan saudara diimbau agar lebih berhati-hati dan melakukan langkah antisipasi terhadap penyakit pada calon anak kelak.

“Misal oh ternyata ada riwayat diabetes dari satu atau kedua sisi. Apakah tidak boleh kawin? Kita bicaranya enggak begitu… Bahwa ada risiko penyakit meningkat iya, tapi kita juga bisa lakukan antisipasi terhadap risiko tersebut,” pungkas dr Koko.


Terima kasih telah membaca artikel

Kepincut Sepupu Usai Lebaran? Ini Risiko Pernikahan Antarsaudara