Kemenkes Beberkan Penyebab Lonjakan Kasus COVID-19 Sepekan Terakhir

Jakarta –
Kementerian Kesehatan RI mengakui adanya lonjakan kasus COVID-19 selama sepekan terakhir. Pihaknya mengatakan hal ini didasari karena meningkatnya jumlah testing dan tracing di masyarakat.
“Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65%. Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing,” kata juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi dikutip dari laman resmi Kemenkes, Selasa (1/2/2022).
Kenaikan positivity rate ini disebut Nadia menunjukan kemampuan deteksi Indonesia dalam hal testing dan tracing. Per tanggal 30 Januari 2022, jumlah orang yang di tes adalah 5,75 per 1000 penduduk per minggu.
Peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru.
Tren kenaikan kasus ini juga disebut telah diantisipasi oleh Kemenkes dengan menyiapkan kapasitas tempat tidur perawatan COVID-19. Secara nasional, total ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) perawatan COVID-19 saat ini berjumlah 78.825 yang dapat tingkatkan sampai dengan kapasitas maksimal 156.847 tempat tidur.
“Untuk Jakarta sendiri, BOR di 196 rumah sakit rujukan saat ini di 6.496 dari 13.777 kapasitas tempat tidur yang tersedia. Dalam kondisi yang dibutuhkan, BOR di Jakarta dapat dikondisikan hingga mencapai 21.000. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir, kapasitasnya masih cukup banyak,” papar dr Nadia.
Kemenkes Beberkan Penyebab Lonjakan Kasus COVID-19 Sepekan Terakhir



