Kemendikbudristek Minta Rektor Unipar Jember yang Cium Dosen Ditindak Tegas

Jakarta

Seorang Rektor dari Universitas IKIP PGRI Argopuro (Unipar) Jember berinisial RS mundur dari jabatannya usai mengaku khilaf mencium dosen. Kemendikbudristek berharap kampus tersebut memberikan tindakan yang tegas terhadap RS.

“Lingkungan pendidikan tinggi harus bebas dari kekerasan atau pelecehan seksual, perundungan, narkoba dan intoleransi. Kami harap yayasan PTS (perguruan tinggi swasta) tersebut mengambil tindakan yang tegas atas pelecehan seksual di kampus tersebut. Terlebih dilakukan oleh rektornya sendiri,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Nizam, kepada detikcom, Sabtu (19/6/2021).

Selanjutnya, Nizam mengatakan pihaknya sedang menyiapkan peraturan menteri soal kampus bebas dari kekerasan seksual. Nizam menegaskan bahwa kampus seharusnya tempat yang paling aman bagi seluruh warganya.

“Kemdikbudristek sedang menyiapkan peraturan menteri untuk menjadikan kampus bebas dari kekerasan seksual. Kampus harus menjadi tempat yang paling aman bagi seluruh warganya,” ujar Nizam.

Sebelumnya, RS mengundurkan diri dari jabatan Rektor Unipar Jember. RS mundur setelah dianggap melakukan pelecehan seksual terhadap seorang dosen.

“Beliau menanggalkan jabatannya, agar kampus tidak turut terseret ke dalam masalah dugaan tindakan (pelecehan seksual) tersebut,” kata Kepala Biro III Unipar, Dr Ahmad Zaki Emyus, Sabtu (19/6).

Zaki menjelaskan pengunduran diri Rektor Unipar Jember itu dibahas saat pertemuan di lingkungan kampus. Salah satu hasil pertemuan itu adalah dugaan pelanggaran pasal 20 ayat 1, 2, dan 3 aturan pokok kepegawaian.

“Yang secara jelas menyebutkan, bahwasannya bagi para pejabat yang melakukan pelanggaran berat, maka harus mengundurkan diri,” ucapnya.

RS telah mengakui pengunduran dirinya. Dia juga tidak menampik bahwa pengunduran dirinya ada kaitan dengan norma kesusilaan.

“Saya memang khilaf,” ujarnya singkat.

Menurut RS, dugaan pelecehan seksual terjadi ketika ada kegiatan di sebuah hotel di kawasan Tretes, Pasuruan. Saat itu dia hendak mengajak sang dosen untuk makan.

“Waktu itu saya ketuk pintu kamarnya. Ketika dia membuka pintu, tiba-tiba secara spontan saya cium, itu saja. Nggak tahu saya memang khilaf,” kata RS.

(lir/lir)

Terima kasih telah membaca artikel

Kemendikbudristek Minta Rektor Unipar Jember yang Cium Dosen Ditindak Tegas