Jakarta –

Jennie BLACKPINK belakangan tengah jadi sorotan lantaran disebut sempat mengalami panic attack di atas panggung saat konser di Jakarta. Hal ini berawal dari pernyataan Boy William dan Kiky Saputri yang menilai Jennie terlihat malas saat tampil di atas panggung.

Lantaran pernyataan tersebut, tak sedikit para penggemar BLACKPINK yang menyebut bahwa Jennie memang secara fisik lebih lemah dari tiga member lainnya. Bahkan, ada juga yang menyebut Jennie mengalami panic attack atau serangan panik.

Sebagaimana diketahui, panic attack atau serangan panik merupakan bagian dari gangguan cemas (ansietas) yang memiliki intensitas paling berat dan berlangsung episodik. Adapun kondisi ini biasanya berlangsung 10 hingga 30 menit. Namun di beberapa kasus, ada juga yang berakhir setelah satu jam lamanya.

Meskipun demikian, setelah serangan panik berakhir, pengidap biasanya bisa kembali menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Gejala Panic Attack

Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS Marzoeki Mahdi Bogor sekaligus spesialis kedokteran jiwa, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, mengungkapkan bahwa gejala panic attack dapat berupa gejala psikologis maupun fisik.

“Serangan panik ini menimbulkan ketakutan yang luar biasa, seperti serangan jantung, sekarat, seperti mau mati. Padahal sebenarnya tidak ada organ tubuh yang terganggu atau berbahaya saat serangan ini terjadi,” ucapnya saat dihubungi, Sabtu (18/3/2023).

Adapun gejalanya, seperti:

• Jantung terasa berdebar lebih kencang dan kuat
• Berkeringat
• Badan terasa bergetar, gemetar
• Nafas terasa pendek
• Perasaan tercekik
• Dada terasa sakit dan tidak nyaman
• Mual, perut tidak nyaman
• Pusing, sempoyongan, kepala terasa ringan, sakit kepala
• Merasa ada sensasi dingin atau panas
• Kulit terasa baal, kesemutan, nyeri otot
• Merasa tidak nyata, merasa bukan diri sendiri
• Takut mati, takut gila, takut kehilangan kontrol

Menurut dr Lahargo, sampai saat ini penyebabnya masih belum diketahui. Namun beberapa kondisi disebutnya bisa menjadi faktor risikonya, seperti genetik, gangguan keseimbangan, stres, makanan atau minuman tertentu, stres, hingga kelelahan fisik maupun psikologis.

“Panic Attack adalah penyakit medis yang bisa dipulihkan. Disiplin dan melakukan terapi dan konsultasi adalah kunci pemulihan,” ucapnya lagi.