Jaga-jaga COVID-19 Naik Lagi Akhir Tahun, Ini Bedanya Masker Palsu Vs Asli

Jakarta –
Meski COVID-19 RI dikabarkan membaik, masyarakat tetap ditegaskan untuk menaati protokol kesehatan demi mengantisipasi risiko gelombang ke-3 yang diprediksi bakal tiba akhir 2021. Salah satunya, dengan selalu mengenakan masker. Namun, dokter mengingatkan soal ciri masker palsu yang masih beredar.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), FISR, FAPSR, menjelaskan perbedaan produk masker asli dan palsu ada pada kemampuan filtrasi atau penyaringan. Umumnya, masker berkualitas baik memiliki fungsi filtrasi sehingga air tak mudah tembus.
“Bisa dilihat dari kemampuan filtrasi sederhana saja. Anda bisa teteskan air. Kalau dia ada filter, biasanya tidak langsung tembus dia (airnya),” terangnya dalam diskusi daring, Jumat (17/10/2021).
Di samping asli-palsu masker medis yang digunakan, dr Agus mengingatkan soal pentingnya mengganti masker secara berkala. Selain untuk mencegah paparan virus dari permukaan luar masker, juga untuk mencegah masker basah karena nafas.
“Napas kita sendiri dari dalam itu kan mengandung uap air. Dia menempel di bagian sisi dalam dari masker itu. Lama-lama jadi basah. Kalau basah, kadang-kadang tidak nyaman,” terangnya.
“Menurut riset di WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), masker bedah biasanya (digunakan) sekitar 4 jam rata-rata. Tapi variasi 5 sampai 6 jam, untuk segera diganti,” imbuhnya.