Isu Panas China Hancurkan Ribuan Masjid, Kemenag Koordinasi ke Kemlu

Jakarta

Otoritas China di Xinjiang membantah isu penghancuran ribuan masjid di Xinjiang. Kemenag RI masih menunggu konfirmasi dari China soal kebenaran isu tersebut.

“Kami harus memastikan kembali bahwa peristiwa yang dilansir oleh berbagai media itu benar ya, karena dari otoritas pemerintah China melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan bantahannya,” kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/9/2020).

“Sehingga kami harus menunggu informasi yang pasti yang disampaikan oleh otoritas pemerintahan China terkait dengan peristiwa tersebut,” imbuhnya.

Kemenag akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk meminta dialog atau konfirmasi langsung dengan otoritas China terkait informasi tersebut. Zainut menegaskan Kemenag tetap mendukung penegakan HAM, terutama terkait kebebasan beragama.

“Kami akan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk melakukan dialog atau meminta informasi terkait dengan peristiwa tersebut. Yang pasti kami Kementerian Agama sangat concern terhadap penegakan nilai-nilai kemanusiaan, penegakan HAM, apalagi ini terkait dengan masalah penyelenggaraan ibadah, kebebasan beragama, dan juga penegakan hak asasi itu,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah lembaga think tank Australia melaporkan bahwa otoritas China telah menghancurkan ribuan masjid di Xinjiang dalam beberapa tahun ini. Hal ini disampaikan dalam laporan terbaru tentang pelanggaran hak asasi manusia yang meluas di wilayah itu.

Dilansir AFP, Jumat (25/9), kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa lebih dari satu juta orang Uighur dan warga muslim lainnya yang sebagian besar berbahasa Turki telah ditahan di kamp-kamp di wilayah Xinjiang. Penduduk ditekan untuk menghentikan kegiatan tradisional dan keagamaan.

Laporan Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) menyebut bahwa sekitar 16.000 masjid telah hancur atau rusak. Laporan ini berdasarkan citra satelit yang mendokumentasikan ratusan situs suci dan pemodelan statistik.

Sebagian besar kehancuran masjid itu terjadi dalam tiga tahun terakhir dan diperkirakan 8.500 masjid telah hancur total, kata laporan itu. Disebutkan dalam laporan itu, banyak masjid yang lolos dari pembongkaran telah dicopot kubah dan menaranya. Diperkirakan kurang dari 15.500 masjid utuh dan rusak dibiarkan berdiri di sekitar Xinjiang.

Otoritas China pun telah membantah tudingan tersebut. China menyebut laporan itu sebagai ‘rumor penuh fitnah’.

“Jika kita melihat jumlahnya, ada lebih dari 24 ribu masjid di Xinjiang, yang merupakan 10 kali lipat lebih banyak daripada di AS (Amerika Serikat),” klaim juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Sabtu (26/9).

“Itu berarti ada satu masjid untuk setiap 530 warga muslim di Xinjiang, yang berarti lebih banyak masjid per kapita dibandingkan banyak negara Muslim,” imbuhnya.

(azr/gbr)

Terima kasih telah membaca artikel

Isu Panas China Hancurkan Ribuan Masjid, Kemenag Koordinasi ke Kemlu