Inilah Toko Merah, Salah Satu Wisata Bersejarah di Jakarta Barat

Salah satu negara yang menjajah Indonesia dan paling diingat oleh sebagian besar dari kita adalah Belanda. Penjajahan Belanda sangat membekas karena butuh waktu yang panjang untuk Belanda bisa menguasai wilayah Indonesia kala itu, terhitung sejak Cornelis de Houtman seorang Belanda yang pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia tahun 1596. Tidak heran jika sampai saat ini masih banyak peninggalan – peninggalan Belanda yang bisa temui di Indonesia seperti peninggalan berupa bangunan bersejarah, tempat tinggal, benteng, makam belanda (kerkhoff), perkantoran, museum hingga benda – benda penting lainnya.

Rata-rata bangunan peninggalan Belanda  kini dijadikan sebagai tempat wisata bersejarah. Selain itu, kerap kali didatangi untuk tujuan penelitian, pendidikan atau sekedar rekreasi. Salah satu wisata bersejarah berupa peninggalan Belanda ada di Jakarta Barat. Bangunan kuno dengan cat warna merah ini dikenal dengan sebutan Toko Merah. Ingin tau seperti apa keadaan bangunan tersebut? Yuk, simak ulasan lengkapnya dibawah ini!

Toko Merah 

Bangunan kuno dengan cat berwarna merah tua ini berada persis di seberang Kali Besar, Jakarta Barat. Diatas kali tersebut terdapat pula sebuah jembatan yang disebut dengan Jembatan Merah. Sebenarnya, Toko Merah ini dulunya merupakan tempat kediaman dari beberapa Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang pernah menjabat kala itu. Bangunan ini dibangun tahun 1730 oleh Gustaaf Willem Baron Van Imhoff selaku Gubernur Jenderal Hindia Belanda periode 1743-1750.
Inilah Toko Merah, Salah Satu Wisata Bersejarah di Jakarta Barat

Seiring berjalannya waktu, bangunan kerap kali dialih fungsikan. Mulai dari menjadi hotel, asrama, kediaman orang Tionghoa, toko hingga tempat pameran seperti saat ini. Nama “Toko Merah” pada bangunan tersebut ternyata baru muncul sekitar abad 19 saat bangunan ini dimiliki oleh pejabat asal Tiongkok yaitu Oey Liauw Kong.

Dinamakan Toko Merah karena bangunannya berwarna merah bahkan ukirannya pun berwarna merah semua. Namun, menurut sumber lain nama Toko Merah disematkan karena adanya kejadian memilukan. Kejadian tersebut yaitu pembantaian besar-besaran terhadap orang Tionghoa. Diyakini bahwa mayat mereka dibuang begitu saja ke kali di sebrang bangunan tersebut. Seketika itu warna air kali menjadi merah akibat menyatu dengan darah para mayat. Kali itu kini dikenal dengan nama Kali Besar.

Pembantaian terhadap orang-orang Tionghoa ini dilakukan oleh pemerintah kolonial. Seolah tidak peduli, semua orang Tionghoa tanpa terkecuali habis dibantai. Mulai dari pria, wanita, bayi, anak-anak, remaja dewasa, bahkan lansia dibantai dengan cara ditusuk, dibacok dan cara keji lainnya. Bahkan, para wanita Tionghoa sempat mengalami kekerasan dan penyekapan terlebih dahulu sebelum mereka di eksekusi. Mereka disekap dan semuanya dikumpulkan didalam bangunan Toko Merah.

Peristiwa berdarah ini terjadi selama 13 hari berturut-turut. Total korban menyentuh angka

24.000. Bahkan menurut beberapa sumber, jumlah korban yang dibuang ke Kali Besar bisa membuat para pejalan kaki menyebrang sungai dengan menginjak mayat-mayat tersebut. Bisa kita bayangkan betapa banyak dan menumpuknya mayat di Kali Besar kala itu. Peristiwa pembantaian ini dikenal juga dengan sebutan Geger Pecinan atau Chinezenmoord dalam bahasa Belanda.

Bangunan Toko Merah

Inilah Toko Merah, Salah Satu Wisata Bersejarah di Jakarta Barat

Kini bangunan bersejarah ini hanya digunakan menjadi spot foto para wisatawan. Walaupun tidak bisa masuk ke dalam bangunan, wisatawan tetap ramai mendatangi Toko Merah. Mereka biasanya bergaya tepat didepan pintu masuknya sambil menjepret beberapa foto. Bangunan Toko Merah hanya terdiri dari satu bangunan inti. Ruangan didalamnya berjumlah cukup banyak, maklum saja karena bangunannya berdiri diatas lahan seluas lebih dari 2.400 meter persegi.

Inilah Toko Merah, Salah Satu Wisata Bersejarah di Jakarta Barat

Gaya bangunan sudah jelas mengambil gaya dari Tiongkok dengan dominasi warna merah. Didalam bangunan toko ini juga masih kental dengan interior Tiongkok. Terdapat banyak kamar, baik itu dilantai 1, lantai 2 dan lantai 3. Bila ditotal, dari 3 lantai bangunan ini ada lebih dari 20 kamar. Pada lantai 1, lantainya terbuat dari bebatuan. Sedangkan lantai 2 dan 3 terbuat dari kayu.

Wisatawan boleh dengan bebas berfoto diluar bangunan Toko Merah. Namun, wisatawan harus tetap berhati-hati karena letak bangunan ini berada persis di pinggir jalan raya. Terkait biaya, bisa dikatakan berkunjung ke Toko Merah adalah pilihan wisata yang murah meriah. Tidak ada biaya tiket masuk atau biaya lainnya untuk bisa berfoto didepan bangunan.

Inilah Toko Merah, Salah Satu Wisata Bersejarah di Jakarta Barat

Terima kasih telah membaca artikel

Inilah Toko Merah, Salah Satu Wisata Bersejarah di Jakarta Barat