Ini Sebabnya Mengapa Harga Aki Kering Lebih Mahal Ketimbang Aki Basah

Artikel Oto – Pemilik kendaraan bermotor tentu sudah akrab dengan kehadiran aki di kendaraannya. Komponen ini berperan sebagai sumber utama yang mengalirkan kelistrikan ke komponen lainnya. Baik mobil maupun motor terdapat pilihan aki kering dan basah. Bila melihat harganya, aki kering biasanya dibanderol lebih mahal ketimbang aki basah.

Baik aki kering maupun aki basah sama-sama menggunakan elektroda atau sebutan populernya adalah air aki. Namun pada aki kering, cairan itu berbentuk gel dan bukan cairan. Menurut Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota-Astra Motor, Didi Ahadi, perbedaan keunggulan dari masing-masing aki tersebut juga menjadi faktor lain yang membedakan harga.

“Karena memang aki kering itu maintenance free sehingga bebas perawatan, makanya harganya mahal. Sedangkan aki basah, meski lebih murah butuh perawatan seperti penambahan air aki,” ujar Didi seperti dilansir Kompas.com.

Didi menjelaskan, setiap dua bulan sekali pemilik harus memeriksa keadaan aki basah. Indikator berkurangnya air aki dapat diamati langsung pada tempat aki. Sementara pada aki kering dapat dilihat dari kaca yang ada pada aki. Jika berwarna biru, artinya aki dalam keadaan baik. Sementara jika berkelir merah, tandanya harus di-cas.

Baca juga: Cara Membeli Mobil Baru Secara Cash di Dealer, Begini Langkah-langkahnya

Dan apabila berwarna putih, artinya aki kosong atau rusak. Hal ini karena air aki berubah menjadi basa, bukan asam. Itu tandanya aki rusak dan harus diganti. Didi pun menyarankan bagi pemilik mobil yang punya tingkat kesibukan tinggi sangat tepat memilih aki kering.

Aki kering cocok bagi pemilik mobil yang tak punya banyak waktu merawat kendaraan secara rutin. Setelah 1,5 tahun atau 2 tahun, aki kering harus diganti. Jadi, aki mana yang lebih baik? Itu sebenarnya tergantung kebutuhan pemilik mobil.

Terima kasih telah membaca artikel

Ini Sebabnya Mengapa Harga Aki Kering Lebih Mahal Ketimbang Aki Basah