Ini Lho Alasan Isolasi Mandiri COVID-19 Harus 14 Hari

Jakarta

Saat ini Indonesia tengah menghadapi lonjakan kasus COVID-19 besar-besaran. Bahkan, RI menjadi episentrum baru COVID-19 di dunia, menggantikan India yang sebelumnya sempat diterpa gelombang tsunami COVID-19.

Berdasarkan data per Senin (19/7) kemarin dilaporkan kasus positif Corona bertambah sebanyak 34.257 kasus, dengan penambahan terbanyak di Jawa Barat, yakni sekitar 7.287 kasus diikuti oleh DKI Jakarta dengan 5.000 kasus baru.

Oleh karena itu, penting untuk memahami tips seputar isolasi mandiri (isoman) bagi pasien COVID-19 di rumah. Namun, tak hanya bagi pasien tanpa bergejala atau bergejala ringan-sedang saja, isoman rupanya penting dilakukan oleh masyarakat terutama yang melakukan kontak erat dengan orang terkonfirmasi COVID-19. Ataupun masyarakat yang memiliki riwayat bepergian dari daerah berisiko tinggi.

Dengan isolasi mandiri, seseorang yang terinfeksi dapat menjaga kesehatan sekaligus mencegah menularkan COVID-19 ke orang lain. “Pahami risiko bahwa kita bisa menjadi pihak yang menularkan COVID-19 pada orang lain ketika memiliki riwayat kontak erat ataupun riwayat perjalanan dari zona merah,” ujar Satgas Penanganan COVID-19 dikutip dari laman covid19.go.id, Selasa (20/7/2021).

Selama menjalani isoman, masyarakat dianjurkan untuk memisahkan diri dari anggota keluarga lainnya. Peralatan makan, mandi, hingga pakaian juga sebaiknya tidak dicuci berbarengan.

Selain itu, pastikan untuk beristirahat, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum air putih cukup setiap harinya agar tubuh tetap terhidrasi. Jangan lupa pantau kondisi gejala apabila mengalaminya, seperti demam, batuk, dan rasa lelah, serta berkonsultasi dengan layanan kesehatan. Apabila gejala tak kunjung membaik atau mengalami kesulitan bernapas, segera minta pertolongan medis.

Saat isoman, masyarakat juga diminta untuk menghindari aktivitas di luar rumah, seperti kerja, beribadah, belanja, dan menggunakan transportasi umum. Adapun lama isolasi mandiri menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu sekitar 14 hari bagi orang yang terpapar virus Corona, baik yang bergejala maupun tanpa gejala sama sekali.

“Waktu dari terpapar COVID-19 hingga muncul gejala berkisar 5-6 hari dan dapat berkisar antara 1-14 hari. Maka itu, orang yang telah terpapar virus disarankan untuk tetap di rumah dan menjauh dari orang lain, selama 14 hari, untuk mencegah penyebaran virus, terutama jika tes tidak mudah tersedia,” terang WHO, dikutip dari laman resminya.


Terima kasih telah membaca artikel

Ini Lho Alasan Isolasi Mandiri COVID-19 Harus 14 Hari