Artikel Oto – Biaya perawatan mobil listrik disebut lebih murah jika dibandingkan mobil konvensional berbahan bakar minyak. Hal ini tak mengherankan, lantaran mobil listrik tak menggunakan sejumlah komponen yang biasanya ditemukan di mobil konvensional. Lalu, komponen apa saja yang diganti pada mobil listrik ketika perawatan berkala?

Seperti dilansir Medcom.id yang mengutip situs Hyundai, komponen yang harus dicek dan mendapat perawatan pada mobil listrik antara lain adalah radiator yang digunakan untuk mendinginkan baterai dan motor listrik karena meskipun tidak terlalu panas, motor listrik tetap menghasilkan panas yang perlu didinginkan. Sehingga pengguna harus rutin mengecek cairan pendinginnya dan kondisi radiator.

Selain itu gigi Speed Reducer juga menggunakan oli layaknya transmisi umumnya. Untuk itu, oli tersebut juga harus diganti setelah interval kilometer tertentu, seperti dilansir dari situs Hyundai.

Saat servis pun, komponen lain mobil listrik akan terus dicek melalui sistem GDS agar terlihat kondisi pastinya. Komponen yang dicek seperti baterai maupun controller. Sistem elektrikal dan mekanikal lain pada mobil pun turut dicek saat melakukan servis seperti komponen suspensi maupun elektrikal dalam kabin.

Baca juga: Supaya Nilai Jual Mobil Tetap Tinggi, Coba Lakukan Lima Hal Berikut

Oh ya, mobil listrik juga tak memerlukan penggantian oli mesin karena jantung utamanya sudah digantikan oleh motor listrik. Hal ini tentu akan menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli oli mesin seperti di mobil konvensional.

Sebagai perbandingan, pada mobil bermesin bensin umumnya membutuhkan oli mesin sebanyak lima liter sampai tujuh liter. Harga oli mesin sendiri berkisar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per liternya. Berapa liter yang dibutuhkan, itu tergantung kebutuhan setiap model mobil. Biaya itu belum termasuk penggantian lainnya, seperti filter udara, filter oli, dan lainnya.