Gejala Darah Rendah, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Jakarta

Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah ketika tensi sangat kecil dibanding tekanan darah normal. Hal ini bisa terjadi karena berbag ai kondisi sendiri atau beberapa hal lainnya dengan menunjukkan gejala-gejala tertentu.

Apa Itu Darah Rendah?

Tekanan darah rendah terjadi ketika tekanan darah jauh lebih rendah dari biasanya. Ini berarti jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya tidak mendapatkan cukup darah. Tekanan darah normal untuk dewasa muda adalah 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg, yang dikutip dari Penn Medicine.

Gejala Darah Rendah

Tekanan darah rendah biasanya menimbulkan beberapa gejala tertentu, seperti:


  • Penglihatan kabur
  • Kebingungan
  • Pusing
  • Pingsan (sinkop)
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mual atau muntah
  • Kantuk
  • Kelemahan.

Penyebab Tekanan Darah Rendah

Ada beberapa kondisi di mana seseorang bisa mengalami tekanan darah rendah. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut kondisi medis yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah meliputi:

1. Kehamilan

Selama kehamilan dapat membuat pembuluh darah melebar dengan cepat. Perubahan tersebut dapat menyebabkan tekanan darah turun. Tekanan darah rendah umum terjadi pada 24 minggu pertama kehamilan.

2. Kondisi Jantung dan Katup Jantung

Serangan jantung, gagal jantung, penyakit katup jantung, dan detak jantung yang sangat rendah (bradikardia) dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

3. Penyakit Hormon (Gangguan Endokrin)

Kondisi medis ini memengaruhi kelenjar paratiroid atau adrenal yang menyebabkan tekanan darah turun. Selain itu, hipoglikemia atau gula darah rendah dan diabetes juga mampu menyebabkan tekanan darah rendah.

4. Dehidrasi

Ketika tubuh kekurangan air, jumlah darah dalam tubuh (volume darah) berkurang. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah turun. Demam, muntah, diare berat, penggunaan diuretik yang berlebihan, dan olahraga berat dapat menyebabkan dehidrasi.

5. Kehilangan Darah

Kondisi medis satu ini biasanya terjadi karena cedera atau pendarahan internal yang mengakibatkan kehilangan banyak darah hingga mengurangi volume darah. Hasilnya, terjadi penurunan tekanan darah yang cukup parah.

6. Septikemia (Infeksi Parah)

Ketika infeksi dalam tubuh memasuki aliran darah, penurunan tekanan darah dapat terjadi. Hal ini mampu mengancam jiwa yang disebut sebagai septic shock (shock septic).

7. Reaksi Alergi Parah (Anafilaksis)

Gejala reaksi alergi yang parah bisa menjadi penyebab penurunan tekanan darah secara drastis dan membuat saluran pernapasan jadi sempit.

8. Kurangnya Nutrisi dalam Makanan

Tubuh memerlukan makanan yang mengandung kadar vitamin B12, folat, dan zat besi yang rendah dapat mencegah tubuh memproduksi cukup sel darah merah (anemia). Jika tubuh kekurangan yang menopang nutrisi dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

Cara Mengatasi Darah Rendah

Bagi Penderita darah rendah, berikut ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi darah rendah.

1. Garam

Para ahli merekomendasikan penggunaan garam yang dapat meningkatkan tekanan darah. Meskipun begitu, penting untuk mengontrol penggunaan garam karena terlalu banyak garam menyebabkan gagal jantung, terutama untuk orang yang lebih tua.

2. Minum Lebih Banyak Air

Air atau cairan dapat meningkatkan volume darah dan menghindarkan diri dari dehidrasi yang penting dalam mengobati hipotensi,

3. Mengenakan Stoking Kompres

Stoking kompres disebut juga sebagai stoking penyangga, yaitu stocking elastis yang biasa digunakan untuk meredakan nyeri dan pembengkakan varises. Stoking ini dapat meningkatkan aliran darah dari kaki ke jantung. Namun, beberapa orang mentolerir pengikat perut elastis lebih baik daripada stoking kompresi.

4. Obat-obatan

Beberapa obat tersedia untuk mengobati tekanan darah rendah yang terjadi saat berdiri. Misalnya, obat fludrocortisone yang meningkatkan volume darah.

Detikers jangan ragu segera ke dokter jika mengalami gejala darah rendah ya. Konsultasi dan penanganan secepatnya mencegah kamu mengalami risiko akibat darah rendah.

Terima kasih telah membaca artikel

Gejala Darah Rendah, Penyebab, dan Cara Mengatasinya