Dinkes DKI: Prediksi Kasus COVID-19 Jakarta Sudah 2,3 Juta Orang

Jakarta

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengungkap kasus COVID-19 yang terjadi di DKI Jakarta diprediksi lebih tinggi dari angka resmi yang tercatat. Hal tersebut berdasarkan perhitungan angka kematian yang dilakukan dengan protokol pemakaman jenazah COVID-19.

“Infection fatality rate yang ada di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu kemungkinan prediksi kasus itu dari kematian COVID-19 sekitar 0,5 sampai dengan 1 persen,” beber Ngabila dalam konferensi pers Rabu (7/7/2021).

“Nah kalau kita lihat dari kematian DKI protap COVID-19 itu ada 22.936, artinya prediksi orang yang memiliki kemungkinan antibodi COVID-19 atau sudah terpapar virus COVID-19 itu di DKI sekitar 1 sampai dengan 2,3 juta orang,” sambungnya.

Bak fenomena gunung es, prediksi tersebut juga didukung dengan beberapa penelitian pakar atau sejumlah ahli yang akan segera dipublikasi. Hingga kini, ledakan kasus COVID-19 masih terus terjadi di DKI Jakarta.

Bahkan Ngabila menekankan peningkatan kasus COVID-19 per minggu bisa melonjak hingga dua kali lipat dari sebelumnya.

Ia menegaskan data yang dijabarkan selama pandemi COVID-19 di DKI Jakarta transparan dan tak ada yang dilebihkan maupun dikurangi. Sebab, acuan data tersebut menjadi upaya Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk menentukan arah kebijakan atau pengendalian pandemi COVID-19 sesuai situasi yang ada.

“Di DKI itu tidak ada yang dikurangkan dan dilebihkan, kita benar-benar transparan, dan melakukan pengendalian tu berbasis data, jadi based on data,” sambungnya.

“Tanpa data dan surveilans yang berkualitas, tentunya kita nanti tak punya rekomendasi atau arah kebijakan terbaik untuk pandemi COVID-19. Di DKI itu setiap minggu kenaikan kasus positifnya dua kali lipat, awalnya 5 ribu, lalu 12 ribu, lalu, 252 ribu, 45 ribu dan sekarang sudah di 60 ribu dan 70 ribu seminggu,” pungkasnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Dinkes DKI: Prediksi Kasus COVID-19 Jakarta Sudah 2,3 Juta Orang