Depresi Prenatal Lemahkan Otak Janin dan Pengaruhi Perilaku?

Bacaan Asik – Sangat penting untuk mengenali dan mengobati masalah kesehatan mental ibu sebelum melahirkan. Baik untuk ibu maupun untuk meningkatkan hasil akhir anak. Depresi prenatal terkait dengan masalah perkembangan dan perilaku pada anak-anak. Juga peningkatan risiko pengembangan depresi sebelum mencapai usia dewasa. Namun alasan di balik dampak ini tidak dijelaskan secara luas. Sekarang, penelitian baru dari University of Calgary mencoba untuk memahami proses janin yang kompleks ini.

Dr. Catherine Lebel dan tim ahli mungkin memiliki jawaban tentang bagaimana masalah perilaku dan perkembangan terjadi sebelum kelahiran. Mereka menemukan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang menunjukkan gejala depresi prenatal selama kehamilan, telah melemahkan konektivitas di jalur otak yang bertanggung jawab atas emosi. Perubahan ini, menurut tim peneliti, dapat dikaitkan dengan agresi dan peningkatan hiperaktif pada anak laki-laki.

Penelitian ini didasarkan pada teknik pencitraan yang disebut pencitraan resonansi magnetik difusi. Yang dapat menyelidiki kekuatan koneksi struktural antar wilayah otak. Sebuah makalah yang menjelaskan penelitian tersebut telah diterbitkan dalam The Journal of Neuroscience.

Depresi Prenatal Pengaruhi Perliaku Anak

Penelitian ini melibatkan lebih dari 50 ibu dan anak-anak mereka. Peserta dalam studi yang sedang berlangsung yang disebut studi Hasil Kehamilan dan Nutrisi Alberta. Para ibu diberi kuesioner tentang gejala depresi selama kehamilan mereka. Setelah melahirkan, anak-anak mereka diikuti. Dan pada usia empat tahun, mereka menjalani pemindaian MRI. Enam bulan setelah pemindaian, perilaku anak-anak tersebut dinilai. Ditemukan adanya penurunan konektivitas otak struktural antara korteks frontal dan amigdala. Konektivitas yang melemah ini merupakan faktor penyebab depresi dan perilaku yang mengganggu.

Menurut tim, penting untuk mengenali depresi prenatal dan mencari intervensi. Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi antara perkembangan otak anak dan lingkungan prenatal. Dan penelitian berkelanjutan akan memungkinkan para ahli untuk memahami mengapa bayi yang lahir dari ibu yang depresi lebih mungkin mengembangkan depresi itu sendiri.

Lebel dan tim penelitinya sedang mempelajari dampak pandemi COVID-19 terhadap kesehatan mental wanita hamil. Individu yang tertarik dapat mengambil bagian dalam Kehamilan Selama studi Pandemi COVID-19 di University of Calgary. Dengan meningkatnya stres, kecemasan, dan depresi selama pandemi COVID-19, kita harus berbuat lebih banyak untuk mendukung ibu agar berdampak positif pada kesehatan anak-anak mereka.

Terima kasih telah membaca artikel

Depresi Prenatal Lemahkan Otak Janin dan Pengaruhi Perilaku?