Dassault Aviation Kembangkan Rafale F5 “Super Rafale” – Mampu Beroperasi dengan Drone nEUROn Loyal Wingman

Meski kemampuan jet tempur Rafale F4 (varian terbaru) sudah sangat tangguh untuk meladeni peperangan udara ke udara dan udara ke permukaan, tapi Dassault Aviation tak berhenti mengembangan varian Rafale. Dengan menakar strategi peperangan di masa mendatang, Dassault kini terobsesi untuk mengembangkan “Super Rafale”, atau disebut sebagai Rafale F5.

Baca juga: UEA Pesan 80 Unit Rafale F4, Inilah Varian Tertinggi di Keluarga Jet Tempur Dassault Rafale

Amandemen yang baru-baru ini diajukan di Majelis Nasional Perancis telah mengungkap bahwa Dassault Aviation sedang memajukan pekerjaan pada varian Rafale F5 yang mampu terbang dengan Loyal Wingman (drone tempur/UCAV).

Kementerian Angkatan Bersenjata Perancis mengajukan amandemen awal bulan ini untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang upaya program Rafale yang akan datang, terutama yang terkait dengan varian F5 yang akan dikembangkan di bawah Program Perencanaan Militer (LPM) periode 2024-2030.

Dassault Aviation Kembangkan Rafale F5 “Super Rafale” – Mampu Beroperasi dengan Drone nEUROn Loyal Wingman

Pengungkapan ini penting karena program jet tempur generasi keeenam Eropa – Future Combat Aircraft System (FCAS), di mana Perancis juga menjadi peserta, akhirnya bergerak setelah terjebak dalam kelesuan dalam waktu yang lama. Menurut media Perancis, Dassault Aviation telah mempertimbangkan untuk keluar dari pengaturan dan mengembangkan alternatif Perancis (sebagai Rencana B) jika program FCAS gagal melewati kebuntuan.

Pada saat itu, Dassault Chief Eric Trappier menyebut telah memiliki konsep untuk pengembangan Rafale yang signifikan, semacam Super Rafale yang akan bekerja bersama dengan drone tempur loyal wingman yang dibuat Dassault menggunakan kemajuan teknologi program nEUROn.

Dassault Aviation Kembangkan Rafale F5 “Super Rafale” – Mampu Beroperasi dengan Drone nEUROn Loyal Wingman

Namun, program FCAS kemudian ‘diselamatkan’ dengan negara-negara mitra Perancis, seperti Jerman, dan Spanyol dengan menyelesaikan perbedaan mereka dan menandatangani kontrak untuk kegiatan penelitian, pengembangan, dan demonstrasi program.

Pada bulan Maret 2023, mitra FCAS secara resmi memulai program Fase 1B yang penting dalam sebuah acara yang diadakan di Madrid. Kemajuan yang signifikan telah dibuat pada program FCAS setelah kebuntuan yang lama, pada satu titik, telah membuat dilema.

Namun, terlepas dari investasi dan komitmen untuk FCAS, Perancis belum melepaskan ide untuk mengembangkan dan menerbangkan jet tempur Rafale F5.

Rafale F5
Konsep Rafale F5, atau ‘Super Rafale,’ telah ada sejak lama dan menjadi berita utama sejak tahun 2021. Majalah Perancis Zone Militaire mengutip Frédéric Parisot, Wakil Kepala Angkatan Udara dan Luar Angkasa Perancis, mengatakan : “Dassault Aviation akan membawa standar F5 dari Rafale yang ada.”

“Pada awal tahun 2030-an, standar F5 akan memungkinkan kami untuk lebih meningkatkan kapasitas Rafale dengan sensor dan persenjataan baru, tetapi juga kapasitas untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan dapat dioperasikan,” kata Parisot.

Dassault Aviation Kembangkan Rafale F5 “Super Rafale” – Mampu Beroperasi dengan Drone nEUROn Loyal Wingman

Dalam amandemen pertahanan, diuraikan menguraikan beberapa kemampuan yang akan dikembangkan sebagai bagian dari program Rafale F5, termasuk kekuatan pemrosesan yang jauh lebih besar.

Kemampuan kunci baru sedang diperkenalkan pada Rafale F5 yaitu, Suppression of enemy anti-aircraft defenses (SEAD) di satu sisi dan pengembangan drone tempur yang disajikan sebagai “turunan” kemajuan teknologi dari program drone nEUROn.

Laporan lebih lanjut mengatakan kemampuan SEAD kemungkinan besar akan didasarkan pada pengembangan rudal udara-ke-darat anti-radiasi baru untuk menghancurkan sistem anti-pesawat dan pemancar mereka, serta jammers kuat yang akan memungkinkan sebuah Rafale untuk melindungi tidak hanya dirinya sendiri tetapi juga pesawat sekutu lainnya yang beroperasi di area tersebut dengan sistem peperangan elektronik yang tidak efisien.

Namun, fitur paling menarik dari Rafale F5 tidak diragukan lagi adalah memiliki loyal wingman, Standar Rafale F5 akan dikembangkan selama undang-undang pemrograman militer ini, khususnya, pengembangan drone pendamping untuk Rafale, yang dihasilkan dari karya demonstran Neuron.

nEUROn adalah drone tempur yang dirancang pada awal tahun 2000-an. Drone tempur ini dihasilkan Perancis dari kemitraan dengan lima negara lain (Swedia, Italia, Spanyol, Swiss, dan Yunani). Demonstrasi perangkat siluman ini diselesaikan pada tahun 2012.

Drone demonstran ini bertujuan untuk memvalidasi pengembangan teknologi canggih yang mencerminkan semua sistem misi, termasuk kontrol penerbangan tingkat tinggi, siluman, kemampuan untuk menembakkan rudal udara-ke-darat yang sebenarnya dari internal weapon bay.

Jet tempur generasi keenam FCAS juga akan menggunakan loyal wingman. Faktanya, pada bulan November tahun lalu, desain modular baru untuk “heavy loyal wingman” bersenjata yang akan digunakan sebagai bagian dari FCAS yang lebih besar dipamerkan oleh Airbus di International Fighter Conference 2022 (IFC 2022).

Dassault Aviation Kembangkan Rafale F5 “Super Rafale” – Mampu Beroperasi dengan Drone nEUROn Loyal Wingman

Baca juga: Pembom Strategis Cina Xian H-6K Luncurkan Drone “Loyal Wingman” LJ-1

Penggunaan konsep loyal wingman dengan ‘Super Rafale’ menjadi menarik untuk dicermati dan terlebih lagi karena ini adalah pertama kalinya konsep tersebut muncul bersamaan dengan penyebutan Rafale dalam komunikasi resmi Perancis. (Gilang Perdana)

Terima kasih telah membaca artikel

Dassault Aviation Kembangkan Rafale F5 “Super Rafale” – Mampu Beroperasi dengan Drone nEUROn Loyal Wingman