Curhat Pasien Cacar Monyet, Ungkap Gejalanya Lebih Menyiksa dari COVID

Jakarta

Seorang pria di Texas, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa infeksi cacar monyet 100 kali lebih buruk daripada COVID-19. Menurut pria bernama Luke Shannahan itu gejalanya sangat menyiksa seperti ‘neraka’.

Shannahan menceritakan pengalamannya saat terinfeksi. Pria yang bekerja sebagai bartender di Dallas, Texas, itu mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening yang membuatnya terlihat seperti ‘katak’.

Setelah 1-2 hari kemudian, Shannahan juga mengalami gejala spesifik dari cacar monyet yakni lepuh di seluruh tubuhnya. Ia mengungkapkan rasanya sangat menyakitkan.


“Sangat menyakitkan, sehingga terasa seperti ‘seseorang terkena pengupas kentang ke kulitmu’ setiap kali mereka (kulit) menyentuh sesuatu,” kata Shannahan yang dikutip dari Daily Mail, Senin (1/8/2022).

Setelah didiagnosis terkena cacar monyet, Shannahan diberikan vaksin penyakit yang juga dikenal sebagai monkeypox itu. Akibat penyakit itu, ia harus terbaring di tempat tidur selama dua hari, merasa kesakitan, hingga berpikir dirinya akan meninggal.

Sumber Penularan Tidak Diketahui

Shannahan tidak yakin bagaimana dirinya bisa terinfeksi cacar monyet. Tetapi, beberapa hari sebelum mengalami gejala, ia sempat datang ke bar, pesta biliar, dan festival musik.

Sekitar dua hari kemudian, ia mengalami demam, sakit kepala terus-menerus, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Kemudian, diikuti dengan lepuh yang menyakitkan.

“Rasa sakitnya sangat konstan,” beber Shannahan.

“Oh ini 100 kali lebih buruk (dari COVID-19). Ini adalah tingkat kelelahan ekstrem yang sama sekali berbeda,” sambungnya.

Meski gejalanya sudah mulai mereda, Shannahan masih harus menjalani isolasi setidaknya selama tiga minggu. Ia juga membuat halaman Gofundme, mencari donasi untuk menggantikan gajinya yang hilang sebagai bartender sebesar 1.700 dollar AS atau sekitar 25 juta rupiah.


Terima kasih telah membaca artikel

Curhat Pasien Cacar Monyet, Ungkap Gejalanya Lebih Menyiksa dari COVID