Cerita Mahasiswa Andalkan Layanan JKN Saat Berobat di Luar Domisili
Jakarta –
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) milik BPJS Kesehatan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Manfaat ini pun diungkapkan oleh salah satu peserta JKN Zaid Ubaidillah (22).
Zaid bercerita saat itu tengah menempuh pendidikan di Kota Makassar dan mengalami sakit. Ia pun mengaku khawatir, gelisah dan sedih karena sakit saat harus jauh dari keluarga. Untungnya, ia bisa memanfaatkan Program JKN untuk berobat.
“Namanya juga mahasiswa, karena sibuk dengan jadwal kuliah jadi kurang istirahat dan makan juga tidak teratur. Untung saya sudah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), jadi waktu saya ke rumah sakit saat itu karena kondisi darurat saya langsung dilayani,” ujar Zaid dalam keterangannya, Sabtu (23/3/2024).
Zaid mengatakan sudah lama terdaftar sebagai peserta JKN pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) sebagai tanggungan dari orang tuanya yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Ia mengaku layanan JKN sangat membantu dirinya berobat. Terlebih layanan ini dapat digunakan meski berada di luar domisili.
“Saya juga baru tahu ternyata Program JKN ini bisa digunakan meskipun di luar wilayah domisili. Jadi waktu itu saya karena kondisi sakit bisa langsung dilayani, dan petugas di rumah sakit menyampaikan kepada saya untuk berikutnya bisa mengubah data, seperti tempat berobat terdaftar yang terdekat dengan domisili di daerah tujuan, jika diperkirakan akan menetap lebih dari tiga bulan,” papar Zaid.
Menurut Zaid, pelayanan kesehatan yang didapatkannya sudah sangat baik. Ia bahkan tidak mengalami kendala besar selama memanfaatkan layanan JKN. Selain biayanya gratis, prosedur pelayanannya pun mudah dan tidak berbelit.
“Meskipun awalnya saya merasa ragu, pengalaman saya dengan pelayanan melalui Program JKN ini sudah sangat memuaskan. Saya sempat meragukan BPJS Kesehatan karena banyaknya cerita negatif di media sosial, terutama karena saya bukan penduduk Kota Makassar dan hanya tinggal sementara di sana. Namun, kenyataannya sangat berbeda, pelayanan di rumah sakit yang saya datangi sangat baik dan para perawatnya melayani dengan sangat ramah,” ungkap Zaid.
Berkat program JKN, Zaid mengatakan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis hingga sembuh dan kondisinya membaik. Ia pun mengaku tak akan melupakan pengalamannya. Mengingat ia harus jatuh sakit saat harus menempuh pendidikan yang jauh dari daerah asal.
“Sejak kejadian itu saya langsung ubah fasilitas kesehatan terdaftar dengan memilih yang terdekat dengan rumah kos saya di Makassar, karena jangan sampai sekali waktu saya butuh lagi, karena sesuai prosedur peserta JKN wajib berobat di puskesmas, nanti jika perlu penanganan lanjut baru dirujuk, atau saat kondisi darurat maka bisa langsung ke rumah sakit. Waktu itu saya ubah faskes cukup pakai aplikasi Mobile JKN, tanpa harus ke kantor BPJS Kesehatan lagi,” ucap Zaid.
Zaid menjelaskan adanya aplikasi Mobile JKN juga memberikan kemudahan, transparansi, dan aksesibilitas yang meningkatkan pengalaman peserta dalam memanfaatkan layanan program JKN. Kehadiran aplikasi ini pun turut memberikan transparansi informasi.
“Dengan aplikasi Mobile JKN ini, peserta dapat memperoleh informasi yang jelas tentang manfaat program ini, termasuk alamat fasilitas kesehatan yang tersedia. Selain itu melalui aplikasi ini juga peserta dapat memanfaatkan layanan antrean online jika akan berobat, sehingga tidak perlu lama menunggu lagi di faskes,” jelasnya.
Zaid berharap Program JKN dapat terus hadir memberikan kemudahaan layanan kesehatan ke depannya. Sebab, program ini telah memberikan sejuta manfaat yang telah dirasakan oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia.
“Semoga Program JKN tetap menghadirkan kemudahan layanan yang semakin berkualitas dan memberikan akses layanan yang tak terbatas,” pungkas Zaid.
(ncm/ega)