Canggih! China Akan Bangun Bendungan Dengan 3D Printer

Saat ini masih belum banyak yang menggunakan 3D printer, hanya segelintir orang saja yang menggunakannya. Apalagi di Indonesia, banyak yang belum tahu apa itu teknologi 3D printer. Sebagai salah satu negara adidaya, China malah sudah berencana untuk mencetak 3d bendungan besar di Tibet, dengan desain bertenaga AI.

Kabar mengejutkannya lagi dari proyek ini adalah China berencana tidak menggunakan pekerja manusia yang akan terlibat dalam pembangunan bendungan. Konstruksi yang diharapkan selesai dalam dua tahun ke depan ini juga akan menjadi proyek pencetakan robot 3D terbesar di dunia. Tujuan akhirnya adalah menghasilkan 5 miliar kWh listrik per tahun.

Canggih! China Akan Bangun Bendungan Dengan 3D Printer

 

Proyek ini berawal dari laboratorium hidrosains dan teknik di Universitas Tsinghua 10 tahun lalu, dengan gagasan keseluruhan untuk membangun printer 3d terbesar di dunia secara efektif. Tentunya pembangunan ini akan menjadi lebih besar berkali-kali jika dibandingkan dengan membangun rumah dengan 3D print di Amerika Serikat.

Menurut ilmuwan Universitas Tsinghua, pembangkit listrik tenaga air Yangqu akan memiliki tinggi 520 kaki atau 180 meter setelah selesai. Pembangunan iniakan menjadikannya fasilitas pencetakan 3D robot terbesar di dunia, lebih besar dari gedung perkantoran dua lantai di Dubai, pemegang rekor dunia saat ini.

Seperti halnya percetakan 3D tingkat konsumen, bendungan setinggi 180 meter ini akan dibangun dalam satu irisan (lapisan) pada satu waktu dengan cara yang sangat tepat dan sistematis.

Adapun proses pembuatan aditif, tidak ada informasi yang dipublikasikan oleh para ilmuwan mengenai teknologi yang digunakan. Hanya diketahui ekskavator, truk, buldoser, dan juga roller digunakan tanpa mengandalkan operator manusia. Mungkin semuanya akan menggunakan robot berteknologi AI.

Baca Juga

Tetapi mengesampingkan pekerja manusia hanya untuk menggunakan robot yang dikemudikan oleh AI terbukti lebih menantang daripada yang terlihat. Secara teori, robot bisa bekerja lebih cepat dan tepat bahkan dalam kondisi berbahaya.

Namun, medan dan kondisi cuaca mungkin menjadi tantangan berharap banyak insinyur dan staf akan berada di lokasi untuk menjaga semuanya tetap berjalan. Situasi apa pun yang tidak dapat ditangani oleh robot harus dilakukan oleh manusia.

Proyek ini seharusnya selesai pada tahun 2024, yang akan sangat mengesankan jika garis waktu itu dapat dipenuhi. Seperti yang baru-baru ini kami bahas, pencetakan 3d dengan cepat merevolusi cara pembuatannya. Terkadang, dengan bahan berteknologi tinggi dan detail kecil, dan sekarang bisa dengan sesuatu yang sangat besar yang dibangun dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Canggih! China Akan Bangun Bendungan Dengan 3D Printer