Buntut Penyusupan Drone Intai Korea Utara, Seoul Incar “Sky Spotter” dari Israel

Rupanya ada informasi yang tidak diungkap sebelumnya dari insiden penyusupan lima drone intai asal Korea Utara yang terjadi pada 26 Desember 2022, yakni satu drone berhasil mendekati zona larangan terbang, yang disebut P-73, tak jauh dari Kantor Kepresidenan Korea Selatan yang berada di Distrik Pusat Yongsan.

Baca juga: Respon Penyusupan Drone Intai dari Korea Utara, Seoul Gelar Latihan Anti Drone Besar-besaran

Selain menggelar latihan anti drone besar-besaran, ada kabar bahwa Seoul tengah mempertimbangkan untuk pembelian cepat sistem deteksi dan pemburu drone buatan Israel. Menurut sumber dari dari Yonhap, langkah pengadaan itu dilakukan ketika otoritas pertahanan Korea Selatan mendapat kecaman keras atas kegagalan melawan penetrasi lima drone Korea Utara ke wilayah udaranya akhir bulan lalu.

Dan jenis sistem deteksi drone yang dilirik oleh Korea Selatan adalah Sky Spotter, sistem deteksi dan buru drone dengan teknologi elektro optik dan thermal. Diproduksi oleh Rafael Advanced Defense Systems Ltd, Sky Spotter digadang dapat mendeteksi dini dan pelacakan objek udara berukuran kecil, seperti drone, balon dan layang-layang, yang kerap digunakan untuk serangan teroris, dengan probabilitas deteksi yang tinggi.

Buntut Penyusupan Drone Intai Korea Utara, Seoul Incar “Sky Spotter” dari Israel

Resminya Sky Spotter adalah Passive Early Warning/ Air Surveillance Electro Optical (EO) System. Sensor deteksi Sky Spotter diperkuat dengan sensor investigasi multispektral NFOV yang diarahkan ke target dengan deteksi dini WFOV/radar atau dengan permintaan slaving anggota tim.

Operator dapat mengelola hingga 4 sensor secara bersamaan, masing-masing dengan dua saluran. Awalnya dikembangkan untuk melawan drone kecil, Sky Spotter dapat melacak pesawat dan menentukan lokasinya. Sky Spotter memberikan penginderaan pasif, deteksi, pelacakan, dan identifikasi target udara.

Buntut Penyusupan Drone Intai Korea Utara, Seoul Incar “Sky Spotter” dari Israel

Sensor Sky Spotter EO meningkatkan keefektifan radar eksisting dengan membangun bola pertahanan udara pasif dengan radius satu kilometer hingga puluhan kilometer dan lebih menggunakan kombinasi sensor yang sangat sensitif.

Sensor tersebut meliputi Medium Wave Infra Red (MWIR), Short Wave Infra Red (SWIR), dan Visible Imaging Spectrometer (VIS). Sky Spotter terdiri dari sensor dengan bidang pandang luas dan kewaspadaan konstan. Pencitraan yang ditangkap oleh sensor diproses secara otomatis sehingga dapat melakukan fungsi indera dan peringatan serta mengunci dan melacak banyak objek pada saat yang bersamaan.

Algoritme otomatisasi, pemrosesan gambar, dan kecerdasan buatan (AI) yang sangat maju memungkinkan untuk melibatkan, melacak, dan mengelola banyak target pada saat yang bersamaan.

Baca juga: Israel Sukses Uji Senjata Laser Anti Drone dalam Berbagai Skenario

Sistem Sky Spotter sejauh ini telah dioperasikan di sepanjang perbatasan Gaza. Militer Korea Selatan berencana untuk memutuskan apakah akan secara resmi meminta pembelian sistem tersebut, yakni setelah ditinjau dalam beberapa minggu mendatang tentang keefektifannya dalam melawan ancaman drone mini dari Korea Utara. (Gilang Perdana)

Terima kasih telah membaca artikel

Buntut Penyusupan Drone Intai Korea Utara, Seoul Incar “Sky Spotter” dari Israel