Biografi Sukmawati Soekarnoputri yang Kini Beragama Hindu

Jakarta

Biografi Sukmawati Soekarnoputri kini jadi perhatian usai putri Presiden pertama RI itu selesai menjalani ritual Sudhi Wadani atau pindah sebagai pemeluk agama Hindu. Prosesi ritual Sudhi Wadani tersebut dilaksanakan di rumah ibunda Bung Karno, Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, di Buleleng, Bali.

Sukmawati menjalankan upacara inti Sudhi Wadani di Merajan (Pura) Dadia Pasek Baleagung Buleleng. Prosesi juga dilakukan dengan menandatangani surat yang disaksikan oleh berbagai pihak, terutama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

“Itu (Sudhi Wadani) ring (di) merajan dan penandatanganan disaksikan (atau) upasaksi dari Parisada (Hindu Dharma Indonesia) dan dipuput oleh pinandita-pinandita yang sudah ditunjuk pandita-nya. Selesai Sudhi Wadani, selesai sudah acaranya, kenten (begitu),” kata Panglingsir Dadia Pasek Baleagung Buleleng, Made Hardika, saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/10).

Lalu bagaimana sebenarnya biografi Sukmawati Soekarnoputri yang kini pindah ke agama Hindu? Berikut ulasannya.

Dikutip dari laman kepustakaan presiden Perpusnas, Sukmawati lahir dari pasangan Fatmawati dan Sukarno. Sukmawati Soekarnoputri lahir di Jakarta pada tanggal 26 Oktober 1951. Dia memiliki nama lengkap Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri dan memeluk agama Islam. Ia kemudian bersuamikan Muhammad Hilmy dan mempunyai anak tiga (3) orang.

Sukmawati dikenal juga sebagai politisi, artis hingga pengusaha. Berikut ini biografi Sukmawati dari latar pendidikan hingga pengalaman organisasi.

Pendidikan:

  • Sekolah Rakyat (SR), tamat tahun 1964, di Perguruan Cikini, Jakarta
  • SMP, tamat tahun 1967, di Perguruan Cikini, Jakarta
  • SMA, tamat tahun 1969, di SMA Negeri 3 Teladan, Jakarta
  • Akademi Tari, di LPKJ, Jakarta, tahun 1970-1974
  • Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip), Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, sejak tahun 2003 sampai sekarang

Organisasi:

  • Anggota Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI), tahun 1970
  • Ketua Ormas Gerakan Rakyat Marhaen (GRM), tahun 1991-1998
  • Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI), tahun 1991-1998
  • Ketua Umum Partai Nasionalis Indonesia Marhaenisme, tahun 2003-2005

Biografi Sukmawati: Kontroversi Puisi

Informasi soal biografi Sukmawati Soekarnoputri juga tak terlepas dari kontroversi. Dia pernah memicu kontroversi karena puisi ‘Kidung Ibu Pertiwi’ atau ‘Kidung Ibu Indonesia’ muncul tahun 2018. Saat itu, Sukmawati berbicara dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Dia menyampaikan puisi. Di dalam bagiannya ada yang menyinggung mengenai kidung ang disebut lebih merdu ketimbang alunan azan.

Sukmawati juga pernah dilaporkan oleh Koordinator Bela Islam (Korlabi) atas dugaan penistaan agama pada November 2019. Pasalnya, saat itu dia membandingkan Sukarno dengan Nabi Muhammad SAW. Kegiatan itu sendiri dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2019.

“Sekarang saya mau tanya semua, yang berjuang di abad 20 itu Yang Mulia Nabi Muhammad apa Ir Sukarno, untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini,” tanya Sukmawati seperti dilihat detikcom dalam video yang viral.

Informasi lainnya terkait biografi Sukmawati Soekarnoputri dapat dilihat di halaman selanjutnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Biografi Sukmawati Soekarnoputri yang Kini Beragama Hindu