Berkat Skema Insentif, Ekspor Ponsel India Bisa Menembus Rekor $ 1,5 miliar

Jakarta, – Ekspor ponsel India pada 2020 diperkirakan mencatat nilai pengiriman tertinggi sebesar US$ 1,5 miliar. Dari pencapaian itu, 98% di antaranya adalah ponsel cerdas, sebuah studi baru menunjukkan.

Menurut firma riset TechArc, total 12,8 juta ponsel diekspor dari India dari Januari hingga September 2020. Dari jumlah tersebut terdapat 10,9 juta smartphone. Samsung memimpin ekspor secara signifikan dengan 11,6 juta unit, di mana 9,8 juta hanya smartphone dan sisanya hanya smartphone, diikuti oleh Xiaomi 0,6 juta unit, dan Lava di 0,2 juta unit. Eksportir smartphone lainnya di 5 besar adalah Vivo dan OnePlus.

“Saat ini, India mengekspor ke 24 negara, beberapa di antaranya mengekspor ulang lebih lanjut, seperti UEA, ke pasar lain yang membuat ponsel buatan India tersedia bagi jutaan pengguna,” kata Faisal Kawoosa, Pendiri dan Analis Utama TechArc, seperti dilansir ET India (24/11).

Lima tujuan teratas untuk ekspor handset India adalah UEA, AS, Rusia, Afrika Selatan, dan Italia. Dia menambahkan bahwa skema insentif terkait produksi (production-linked incentive – PLI) yang baru-baru ini diumumkan, yang disetujui untuk mendukung 16 perusahaan elektronik termasuk 10 produsen handset seluler, akan semakin memperkuat posisi India di pasar seluler global dan melengkapi tujuan produsen untuk menjadikan India sebagai global. pusat produksi seluler.

Covid-19 berdampak parah pada ekspor dengan volume turun tajam menjadi 1,2 juta pada kuartal April-Juni dari 7,4 juta pada periode Januari-Maret. Untuk kuartal Juli-September, ekspor berada pada 4,2 juta unit yang menunjukkan pemulihan karena pemulihan rantai pasokan dan logistik serta dimulainya kembali pekerjaan di pabrik-pabrik India, kata laporan itu.

ET telah melaporkan bahwa produksi handset India pada tahun fiskal ini semakin mendekati output tahun lalu yaitu Rs 2,14 lakh crore, meskipun pabrik-pabrik telah ditutup selama 45 hari. Ekspor meningkat karena perusahaan yang disetujui PLI telah meningkatkan produksi untuk memenuhi target ekspor.

Seperti diketahui, pemerintah India memberikan insentif sebesar INR450 miliar ($ 6,12 miliar) kepada 16 perusahaan elektronik domestik dan internasional, termasuk Samsung dan tiga mitra manufaktur kontrak Apple. Pemberian insentif itu bertujuan untuk meningkatkan produksi ponsel cerdas selama lima tahun ke depan.

Baca Juga:Lebih Dari 50% Konsumen Akui Iklan Pengaruhi Pembelian Smartphone

Seperti dilansir dari Bloomberg, Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India mengatakan vendor handset internasional yang disetujui di bawah skema tersebut termasuk Foxconn, Wistron, Pegatron dan Rising Star, termasuk vendor lokal seperti Lava, Micromax, Padget Electronics, UTL Neolyncs dan Optiemus Electronics. Enam perusahaan di segmen komponen juga akan menerima insentif terkait produksi.

Di bawah skema tersebut, perusahaan diharapkan memproduksi smartphone dan komponen lainnya senilai INR10,5 triliun selama periode lima tahun dan mengekspor sekitar 60 persen dari total output. Sebagai imbalannya, pemerintah akan memberikan insentif sebesar 4 persen menjadi 6 persen dari setiap peningkatan penjualan dari tahun fiskal 2019-20. Mereka juga diharuskan untuk menginvestasikan tambahan INR111 miliar di bidang manufaktur elektronik dan menciptakan lebih dari 200.000 pekerjaan. Bloomberg menyatakan sebagian besar dana yang didistribusikan (INR410 miliar) akan didasarkan pada insentif terkait produksi, dengan sisanya ditawarkan di bawah skema subsidi modal atau reimbursement.

Terima kasih telah membaca artikel

Berkat Skema Insentif, Ekspor Ponsel India Bisa Menembus Rekor $ 1,5 miliar