Berjemur untuk Penderita COVID-19 Harus Berapa Lama? Ini Saran Dokter

Jakarta

Berjemur menjadi salah satu aktivitas penting di tengah pandemi COVID-19. Namun yang tak kalah penting, waktu dan durasi perlu diperhatikan agar manfaat baik paparan matahari bisa maksimal. Lantas, harus berjemur berapa lama untuk penderita COVID-19?

Berdasarkan riset yang dipublikasi oleh National Centre for Biotechnology Information (NCBI), paparan sinar matahari berkorelasi signifikan dengan pemulihan dari COVID-19, khususnya di Jakarta.

Pasalnya, sinar matahari memicu produksi vitamin D untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bahkan pada penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa sinar matahari membantu penyembuhan masalah pernapasan termasuk TBC dan penyakit paru-paru.

“Kalau tujuannya untuk mendapatkan vitamin D, anjuran berjemur di atas jam 10 bisa saja dilakukan. Tapi dari sisi kesehatan kulit, ada risikonya,” terang dokter spesialis kulit dan staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNPAD/RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr R.M. Rendy Ariezal Effendi, SpDV pada detikcom.

Menurutnya, paparan matahari di atas pukul 10 pagi mengandung ultraviolet B (UVB) paling banyak untuk meningkatkan vitamin D dalam tubuh. Namun di samping manfaat tersebut, intensitas sinar matahari yang dinyatakan sebagai UV Index (UVI) di waktu tersebut umumnya sudah tinggi sehingga bisa memicu masalah lain, yakni kerusakan kulit.

“Untuk di negara tropis seperti Indonesia, berjemur sekitar pukul 9 pagi sudah cukup untuk meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh,” lanjutnya.

dr Rendy menambahkan, berjemur bisa dilakukan selama 15-30 menit. Ia menyarankan, berjemur dilakukan saat UV Index berada di angka 3-7. Nilai UV Index ini bisa dicek melalui aplikasi perkiraan cuaca di smartphone, bisa berubah-ubah dipengaruhi oleh banyak faktor seperti iklim dan cuaca.

“Berjemur cukup dilakukan sebanyak 3 kali seminggu, agar proses metabolisme vitamin D juga menjadi lebih efektif. Selain itu, sinar UVA memiliki gelombang yang lebih panjang dan dapat menembus lapisan kulit lebih dalam,” jawabnya terkait berjemur berapa lama untuk penderita COVID-19.


Terima kasih telah membaca artikel

Berjemur untuk Penderita COVID-19 Harus Berapa Lama? Ini Saran Dokter