Banyak Makan Telur Bikin Bisulan, Mitos atau Fakta?

Jakarta

Telur merupakan sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh tubuh berguna menjaga berlangsungnya metabolisme tubuh. Tidak dapat dipungkiri bahwa telur memang menjadi salah satu menu sarapan favorit yang paling populer.

Banyak orang percaya bahwa makan telur menyebabkan bisul. Kondisi ini membuat sebagian orang dilema karena mengingat telur adalah makanan bergizi yang mudah diperoleh dan diolah. Namun, apakah hal tersebut benar adanya?

Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dari D&I Skin Centre Denpasar mengatakan itu hanyalah mitos. Pada umumnya, makanan bukan penyebab utama munculnya bisul. Kemungkinan makanan manis atau lemak tinggi bisa menurunkan daya tahan kulit terhadap infeksi.

“Mitos saja. Makanan umumnya bukan penyebab langsung dari bisul, namun kemungkinan makanan manis atau lemak tinggi bisa menurunkan daya tahan alamiah kulit terhadap infeksi,” terang dr Darma dalam wawancara dengan detikcom beberapa waktu lalu.

Bisul merupakan infeksi folikel rambut dan jaringan kulit sekitarnya sehingga timbul benjolan nyeri yang memiliki mata bisul atau nanah pada ujungnya dan kemerahan di kulit sekitarnya. Faktor risiko terjadinya bisul erat dikaitkan dengan kebersihan tubuh. Bakteri biasanya akan mudah memasuki pori-pori dan menginfeksi folikel rambut.

Dikutip dari Mayo Clinic, bisul umumnya disebabkan Staphylococcus aureus, jenis bakteri yang umum ditemukan di kulit dan bagian dalam hidung. Bisul kadang berkembang di bagian kulit yang terluka atau digigit serangga, yang menjadi jalan masuk bakteri sehingga tidak ada hubungan langsung antara bisul dan konsumsi telur.


Terima kasih telah membaca artikel

Banyak Makan Telur Bikin Bisulan, Mitos atau Fakta?