Bandara Banyuwangi Tersedia Layanan GeNose

Banyuwangi

Setelah Pelabuhan ASDP Ketapang menyediakan fasilitis pemeriksaan GeNose C19, kini Bandara Banyuwangi juga menyediakan alat pendeteksi COVID-19 buatan anak negeri ini. Layanan ini melengkapi sejumlah fasilitas kesehatan sebelumnya, seperti pemeriksaan PCR, swab dan rapid tes antigen.

Ada dua bilik GeNose C-19 di Bandara Banyuwangi. Alat itu sudah disediakan di Bandara semenjak kunjungan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi beberapa waktu lalu. Namun GeNose C19 baru dioperasikan untuk fasilitas penumpang pada Minggu (2/5/2021) lalu.

“GeNose C-19 terhitung mulai tanggal 2 Mei 2021 kemarin, di Bandara Banyuwangi sudah berjalan,” kata Executive General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Banyuwangi Cin Asmoro kepada detikcom, Selasa (4/5/2021).

Untuk tarif, sama dengan pemeriksaan GeNose C19 di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, yakni Rp 40 ribu. Disediakan 2 bilik GeNose yang akan melayani sekitar 200 penumpang. Dengan adanya layanan ini maka para pengguna jasa angkutan udara di Bandara Banyuwangi memiliki opsi lebih banyak dalam pemeriksaan COVID-19.

“Ini sifatnya opsional. Jadi penumpang ada pilihan, mau GeNose, PCR, rapid test antigen atau tes swab,” ujarnya.

“Karena opsional, tidak semua operasional penerbangan pada hari H bisa menggunakan GeNose, karena memang alatnya terbatas. Misal, pada hari H ternyata sudah habis, ya kita katakan habis. Penumpang bisa pakai alat yang lain, seperti antigen atau swab,” imbuhnya.

Mengenai alat pendeteksi COVID-19 di Bandara Banyuwangi, Cin mengaku pihaknya sudah melakukan antisipasi terulangnya temuan alat rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu. Salah satunya adalah fasilitas kesehatan yang melayani pemeriksaan rapid tes antigen harus terverifikasi oleh Dinas Kesehatan.

“Mereka yang melayani antigen harus divalidasi oleh Dinkes. Hasil rapid tes antigen faskes yang sudah tervalidasi inilah yang bisa digunakan untuk persyaratan penerbangan,” katanya.

Tak hanya itu, pemantauan ketat pihak bandara secara periodik dengan melihat apakah pemeriksaan rapid test antigen oleh faskes tersebut sudah sesuai dengan SOP atau belum.

“Ketiga, dalam SOP itu jika penumpang dilakukan antigen, maka akan diinformasikan, bapak ibu alat ini masih label ya. Masih rapi, bersih dan belum digunakan. Itu upaya kami agar kejadian yang kemarin (Bandara Kualanamu) tidak terulang di bandara lain, khususnya di Banyuwangi,” tutupnya.

(fat/fat)

Terima kasih telah membaca artikel

Bandara Banyuwangi Tersedia Layanan GeNose