Menyusuri sungai dengan menggunakan perahu karet memang seru, tapi jauh lebih seru jika perahu yang digunakan terbuat dari batang-batang bambu yang dirangkai menjadi satu atau yang dikenal dengan sebutan rakit.

Keseruan rafting menggunakan rakit itulah yang ditawarkan kepada wisatawan saat berkunjung ke Desa Wisata Gedung Batin dan aktifitas tersebut dikenal dengan nama Bamboo Rafting Way Kanan, karena Desa Wisata Gedung Batin merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Way Kanan.

Mengenal Desa Wisata Gedung Batin dan Aktifitas Bamboo Rafting Way Kanan

Gedung Batin merupakan kampung tua yang ditetapkan sebagai Desa Wisata sejak tahun 2007. Pencanangannya ditandai dengan tugu prasasti dari fosil kayu yang sudah membatu.

Umur desa ini sudah sangat tua. Uniknya, masih banyak rumah-rumah yang sudah berumur lebih dari 4 abad dan telah ditempati oleh 7 generasi, hingga kini masih berdiri tegak dalam bentuk aslinya tanpa ada satupun yang berubah. Diantara rumah-rumah tua tersebut bahkan ada yang dibangun pada tahun 1741 masehi.

Selain rumah-rumah yang umurnya sudah ratusan tahun, daya tarik lainnya dari Gedung Batin adalah masih dipertahankannya adat istiadat dan tradisi oleh masyarakat desa tersebut, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke sini.

Selain Desa Wisata Gedung Batin, beberapa objek wisata lainnya yang ada di Way Kanan diantaranya adalah Curup Putri Malu, Curup Bukit Duduk, Curup Gangsa, Pemandian Air Panas Juku Batu dan beberapa destinasi wisata lainnya.

Jumlah objek wisata yang tidak bisa dibilang sedikit tersebut rupanya masih belum membuat pemerintah daerah dan masyarakat puas sehingga terus berinovasi dengan menggali objek-objek wisata baru serta aktifitas yang menarik bagi wisatawan, hingga akhirnya lahir Bamboo Rafting Way Kanan.

Wisata minat khusus yang memacu adrenalin ini sebelum dilanching dilakukan penelitian dan uji coba terlebih dahulu dalam waktu cukup lama, hingga akhirnya ditawarkan kepada para wisatawan sejak 22 April 2017.

Tidak menunggu waktu lama, aktifitas seru ini memancing minat wisatawan utamanya yang menyukai wisata adventure, karena memang berbeda dari aktifitas wisata lainnya yang telah ada sebelumnya.

Serunya Aktifitas Bamboo Rafting Way Kanan 

Aktifitas Bamboo Rafting Way Kanan ini dilakukan di sepanjang aliran Sungai Way Besai dengan rute sejauh kurang lebih 10 km dengan 3 check point yang ditempuh dalam waktu sekitar 2,5 jam.

Wisatawan yang ingin menikmati susur sungai dengan menggunakan rakit ini dapat menuju ke Gedung Batin. Sesampai di Desa Wisata tersebut, tinggal bertanya kepada warga: dimana lokasi Bamboo Rafting Way Kanan berada?

Dengan senang hati masyarakat setempat akan menunjukkan, bahkan akan mengantar wisatawan menuju ke tepi Sungai Way Besai yang menjadi titik awal perjalanan susur sungai.  Di pinggir sungai tersebut dapat dijumpai rakit-rakit yang mengapung di atas sungai. Karena jumlahnya cukup banyak, sebagian ada yang ditata dengan posisi bertumpuk.

Banyaknya rakit yang disiapkan tersebut, karena pada hari libur dan pada momen-momen tertentu wisatawan yang berkunjung ke sini bisa mencapai ratusan dalam waktu bersamaan, sehingga dibutuhkan puluhan rakit untuk mengantar mereka.

Setelah melakukan negosiasi harga dengan pemilik rakit yang juga bertindak sebagai guide sekaligus pengemudi, wisatawan akan dibekali dengan life jacket dan helm pengaman serta mendapatkan bimbingan singkat terkait aktifitas rafting yang akan dilakukan.

Selanjutnya, wisatawan dipersilahkan untuk naik ke atas rakit dan setiap rakit hanya dapat diisi paling banyak 5 orang. Sehingga jika ada rombongan wisatawan dengan jumlah 6 – 9 orang, mereka diwajibkan menyewa 2 rakit.

Begitu semua sudah naik ke atas rakit, perjalanan susur sungai pun dimulai. Sebagian besar dari jalur yang dilewati memiliki arus yang tenang, sehingga wisatawan dapat menikmati keindahan alam di pinggir sungai yang dilalui.

Kawasan pinggir sungai tersebut mayoritas berupa area hutan yang penuh dengan pepohonan. Hijaunya dedaunan yang rindang dengan suasana sekeliling yang tenang dipastikan akan membuat damai siapapun yang berada di atas rakit.

Tapi jangan sampai lengah, karena ada sebagian pohon yang dahannya melintang di atas sungai dan daun-daunnya yang rimbun dapat menghantam siapapun yang melintas. Pada saat seperti itulah pendayung rakit akan memberi komando agar wisatawan menundukkan kepala guna menghindar dahan dan dedaunan yang melintang di atas sungai.

Selain area hutan, rakit juga akan melintasi kawasan perkampungan. Hanya saja kawasan tersebut tidak tampak seperti perkampungan, karena memang tidak terlihat rumah-rumah penduduk. Satu-satunya pertanda bahwa kawasan tersebut adalah perkampungan yaitu adanya aktifitas penduduk di pinggir sungai.

Mereka ada yang memancing, mandi, mencuci pakaian atau sekedar mengambil air. Melihat aktifitas penduduk dari atas rakit menjadi hiburan tersendiri yang bahkan menarik saat diabadikan dengan lensa kamera.

Selain arus yang tenang, sesekali rakit juga melewati batu-batu besar dengan arus yang deras. Bagi yang belum pernah melakukan aktifitas rafting atau arung jeram, tentu akan merasa deg-degan.

Tapi jangan khawatir karena jeram di Sungai Way Besay masuk kategori jeram grade 1 sehingga aman bagi siapa saja. Terlebih seluruh peserta rafting sudah dibekali dengan life jacket dan helm pengaman serta didampingi guide yang tahu betul setiap sudut dari sungai yang disusuri.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam, perjalanan Bamboo Rafting Way Kanan pun berakhir.  Meski hanya 2,5 jam terapung-apung di atas Sungai Way Besay, namun kenangan dari perjalanan di atas rakit tersebut tidak akan pernah dapat dilupakan seumur hidup.