Balada Pariwisata Bali Disebut Tak Banyak Manfaatnya ke Warga

Jakarta

Pariwisata Bali disebut tak banyak memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Sektor pariwisata di Pulau Dewata itu ternyata banyak memberikan keuntungan bagi para pemodal dari luar.

Hal itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat menerima kunjungan kerja Komisi II DPR RI di kantor Gubernur Bali, Senin (11/10/2021). Menurutnya, pariwisata Bali hanya dinikmati oleh segelintir orang.

“Selama ini pariwisata itu tidak banyak manfaatnya langsung kepada masyarakat Bali, hanya dinikmati oleh segelintir orang terutama para pemodal dari luar,” kata Koster.

Menurut Koster, pandemi COVID-19 memberikan pelajaran kepada Bali untuk melakukan introspeksi sedalam-dalamnya. Introspeksi dilakukan guna mengetahui kesalahan pembangunan di Bali.

“Itu terus-terusan saya melakukan evaluasi. Tapi kesalahan terbesar di Bali adalah terlalu bergantung kepada pariwisata. Perekonomian Bali 55 persen kontribusi dari pariwisata, pariwisata ini sangat sensitif, kami sedang melakukan penataan perekonomian,” terangnya.

Koster mengaku kini sedang menyusun konsep ekonomi dengan pemanfaatan sumber daya lokal. Konsep ini tidak lagi menempatkan pariwisata sebagai satu-satunya kantong kekuatan ekonomi sesuai leluhur dan warisan kebudayaan.

Adapun berbagai sektor tersebut adalah pertanian dalam arti luas, sektor kelautan dan perikanan, sektor industri kerajinan rakyat berbasis budaya branding Bali, pengembangan IKM, UMKM dan koperasi, dan ekonomi kerakyatan. Sektor keenam baru pengembangan pariwisata.

“Jadi dulunya pariwisata selalu ditempatkan di depan, sekarang kami taruh di paling terakhir. Jadi pariwisata itu adalah benefit. Karena itu kami menata sekarang, kembali kepada potensi sumber daya lokal kami di Bali,” tegas Koster.

Terima kasih telah membaca artikel

Balada Pariwisata Bali Disebut Tak Banyak Manfaatnya ke Warga