Bacaan Asik – Susu selalu menjadi topik sumber utama kalsium dan vitamin D. Dan inilah alasan mengapa bahkan pada orang dewasa, banyak orang masih meminumnya. Bisa jadi karena rasa dan tekstur susu yang lembut juga. Tetapi apa pun alasannya, semakin banyak orang tampaknya minum susu sapi selama pandemi. Menurut data Nielsen, penjualan susu sapi telah naik. Meningkat 11% jika berbanding dengan data tahun lalu. Tapi apakah orang dewasa memang perlu minum susu? Apa keuntungan dan kerugian mengkonsumsi produk susu berlemak penuh? Jawabannya, menurut para ahli, tergantung jenis kelamin, usia, dan status kesehatan Anda.

Jika Anda bertanya kepada Vasanti Malik dari Harvard School of Public Health, susu tidak perlu dalam makanan orang dewasa. Tetapi susu baik untuk Anda. Susu sapi memiliki banyak nutrisi, termasuk vitamin D, protein, dan kalsium. Dan untuk anak-anak – yang cenderung tidak memiliki pola makan yang lebih luas dan mengalami percepatan pertumbuhan – ini adalah cara yang sangat mudah untuk memasukkan nutrisi ini ke dalam makanan mereka.

Orang Dewasa Perlu Minum Susu?

Tetapi untuk orang dewasa, nutrisi ini dapat bersumber dari tempat lain. Apalagi, tambah Malik, pertumbuhan orang dewasa sudah stabil terutama karena kebutuhan gizinya yang tidak tinggi. Beberapa nutrisi tersebut, sebagian besar kalsium, mungkin berasal dari sayuran hijau, salmon, lentil, dan kacang-kacangan, kata Dr. Robert Glatter, seorang dokter darurat Rumah Sakit Lenox Hill Kota New York. Ini juga merupakan sumber protein yang baik.

National Osteoporosis Foundation juga menyebut jeruk, brokoli, dan buah ara sebagai sumber kalsium. Jika semuanya gagal, Malik menjelaskan, suplemen juga merupakan cara efektif untuk mendapatkan vitamin D dan kalsium.

“Sebenarnya tidak ada alasan untuk mengonsumsi susu kecuali Anda menyukainya,” kata Malik.

Jika Anda memilih untuk terus minum susu, dia menyarankan susu rendah atau tidak berlemak, karena susu penuh lemak memiliki lebih banyak lemak. Jika Anda ingin mengonsumsi susu alternatif atau nabati, penting untuk memeriksa label nutrisi produk. Ini untuk mengetahui jumlah protein dan gulanya. Tetapi menurut laporan dari University of Oxford, baik susu nabati maupun kacang-kacangan lebih baik bagi lingkungan daripada susu sapi. Ini jika manfaat kesehatannya sekunder terhadap masalah lingkungan.

Beras, oat, almond, dan susu kedelai semuanya menghasilkan emisi karbon dan gas rumah kaca yang lebih rendah dan menggunakan lebih sedikit tanah dan air daripada susu sapi. Jika Anda sadar akan dampak lingkungannya, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk mencari sumber nutrisi dan protein tertentu lainnya.