Anjuran Pakai Masker Banyak Berubah Selama Pandemi, Ini Rangkumannya

Jakarta

Saat ini masker menjadi salah satu pertahanan utama dalam menangkal virus Corona COVID-19, di samping cuci tangan dan jaga jarak. Bahkan banyak pakar menganjurkan untuk tidak terlalu menunggu vaksin, karena masker akan lebih efektif jika dipakai dengan benar.

Nah, masalahnya anjuran tentang masker ini selalu mengalami perkembangan. Sejak awal pandemi, ada banyak perubahan cara pandang soal masker. Dari yang semula hanya untuk dipakai orang sakit, kini masker diwajibkan untuk semua orang.

Kontroversi penggunaan masker sejak awal pandemi terangkum dalam kilas balik sebagai berikut:

1. Masker hanya untuk orang sakit

Di awal wabah Corona merebak, penggunaan masker malah tidak dianjurkan untuk seseorang yang tidak sakit. Saat itu, terjadi kelangkaan masker akibat aksi penimbunan sehingga masker medis diprioritaskan untuk pasien dan tenaga kesehatan yang memang lebih berisiko tertular.

Masker kain pada saat itu juga masih dianggap tidak efektif. Pilihannya, masker medis untuk orang sakit dan tenaga kesehatan, dan tidak pakai masker sama sekali untuk yang tidak sakit.

Mengutip saran organisasi kesehatan dunia WHO, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga menegaskan hal itu dalam beberapa kesempatan.

“Karena itu saya menekankan dari WHO mengatakan yang pakai (masker) itu yang sakit, yang kedua yang bekerja di tempat risiko tinggi RS dengan penyakit infeksi, di ICU pun kalau bukan penyakit menular nggak pakai mereka. Sama saja mereka hanya cuci tangan, atau di kamar operasi. Jadi semua di tempat-tempat yang berisiko pakai masker,” papar Menkes Terawan, Senin (17/2/2020).

“Yang tidak berisiko, masyarakat sehat tidak perlu pakai masker,” tegasnya saat itu.

Kondisi kelangkaan masker di awal pandemi COVID-19. Foto: infografis detikHealth

2. Anjuran pakai masker kain

Masker kain sempat dicibir karena tidak bisa 100 persen menangkal virus Corona. Namun di tengah kelangkaan masker bedah dan makin mengganasnya pandemi virus corona COVID-19, pandangan terhadap masker kain mulai melunak. Belakangan, masker kain malah lebih dianjurkan.

Ahli paru dari RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan, SpP, mengatakan masker kain bisa digunakan sebagai proteksi saat berada di tempat umum. Dibanding masker bedah, efek perlindungannya memang lebih rendah, namun tetap lebih baik daripada tidak ada perlindungan sama sekali.

Terima kasih telah membaca artikel

Anjuran Pakai Masker Banyak Berubah Selama Pandemi, Ini Rangkumannya