Singapura Boleh Sedikit Lega, Angka Perkawinan Akhirnya Naik Lagi

Jakarta

Pasca konsisten mencatat penurunan angka perkawinan dua tahun terakhir, Singapura kini sedikit membawa kabar baik. Ada peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan.

“Pada tahun 2022, ada 24.767 pernikahan warga negara,” demikian laporan yang diterbitkan oleh kantor perdana menteri setempat, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (29/9/2023).

Catatan tersebut jauh lebih tinggi dari 2021 yakni 23.433 pernikahan. Menurut pemerintah, hal ini bisa disebabkan oleh kelanjutan rencana pasangan yang semula sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski terdapat kenaikan, rata-rata jumlah tahunan pernikahan warga Singapura dalam lima tahun terakhir tetap rendah dari lima tahun sebelumnya yakni 22.700 dibandingkan 23.600.

Pengantin wanita juga semakin tua. Usia rata-rata pernikahan pertama untuk pengantin pria warga adalah 30,5 dan 28,8 tahun untuk pengantin wanita pada tahun 2022. Ini naik dari 30,1 untuk pengantin pria dan 27,7 tahun untuk pengantin wanita pada tahun 2012.

Sekitar satu dari enam pernikahan warga negara tahun lalu adalah antar-etnis, proporsi yang sebagian besar tetap stabil dalam 10 tahun terakhir.

Populasi Menua

Kelahiran warga turun 4 persen yakni 31.713 pada tahun 2021, menjadi 30.429, dengan 2022 bertepatan dengan tahun harimau dalam kalender lunar Cina, yang dikaitkan dengan kelahiran lebih rendah di antara orang Cina.

Pada tahun 2022, angka kesuburan penduduk atau total fertility rate (TFR) mencapai terendah dalam sejarah yakni 1,04. Berdasarkan ras, TFR untuk populasi China adalah 0,87, 1,01 untuk populasi India, dan 1,83 untuk orang Melayu.

Jumlah rata-rata tahunan kelahiran dalam lima tahun terakhir tercatat sebanyak 31.800, angka ini juga lebih rendah dari pada lima tahun sebelumnya yaitu 32.700.

Usia rata-rata ibu warga pada kelahiran pertama adalah 31,3 tahun di 2022, naik sedikit dari 30,1 tahun pada 2012.

Populasi warga negara juga terus bertambah, dengan 19,1 persen berusia 65 tahun ke atas pada Juni 2023, dibandingkan dengan 11,7 persen per dekade yang lalu.

Laporan itu mengatakan bahwa proporsi warga lanjut usia meningkat, dan pada kecepatan yang lebih cepat dari dekade terakhir, sebagai kohort besar “baby boomer” mencapai 65 tahun.

Usia rata-rata populasi warga negara pada Juni 2023 sekarang berusia 43 tahun, meningkat dari 42,8 tahun pada Juni 2022. Ini telah meningkat dengan mantap selama 10 tahun terakhir dari 40 tahun di Juni 2013.

Saat ini, 61 persen warga berusia 20 hingga 64 tahun, turun dari 64,9 persen pada 2013. dan proporsi warga negara berusia 65 tahun ke atas telah naik dari 11,7 persen pada 2013 menjadi 19,1 persen tahun ini. Pada tahun 2030, sekitar satu dari empat warga atau sekitar 24 persen akan berusia 65 tahun ke atas.

Jumlah warga yang berusia 80 tahun ke atas juga meningkat sekitar 70 persen dari 80.000
pada 2013 menjadi 136.000 pada tahun 2023.

Terima kasih telah membaca artikel

Singapura Boleh Sedikit Lega, Angka Perkawinan Akhirnya Naik Lagi